Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor pada Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atawa sukuk berhasil tumbuh. Sementara, yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pemerintah cenderung menurun.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), hasil lelang SBSN Selasa (5/10), menunjukkan jumlah penawaran yang masuk naik ke Rp 46,07 triliun. Sementara, jumlah penawaran yang masuk dalam lelang dua pekan lalu sebesar Rp 45,37 triliun.
Dari enam seri yang ditawarkan, seri PBS029 mendapat penawaran tertinggi sebesar Rp 11,47 triliun. Seri tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan di 6,35%. Posisi yield tersebut menurun dari lelang dua pekan lalu yang berada di 6,38%. PBS029 akan jatuh tempo di 15 Maret 2034.
Tidak kalah ramai, seri PBS031 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 juga mendapat penawaran yang tinggi dari investor, sebesar Rp 10,29 triliun. Seri ini memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,19%. Posisi yield tersebut menurun dari lelang dua pekan lalu yang sebesar 4,21%.
Baca Juga: Punya prospek stabil, IIF raih peringkat idAAA dari Pefindo
Sementara, seri PBS032 mendapat penawaran yang paling rendah dari investor di Rp 4,57 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 ini memiliki yield rata-rata tertimbang di 4,92%. Posisi yield tersebut menurun dari lelang dua pekan lalu di 4,96%.
Dalam lelang SBSN kali ini, pemerintah menyerap Rp 5 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dari serapan lelang SBSN dua pekan lalu yang sebesar Rp 6,1 triliun.
Selanjutnya: Jaga pasokan nikel, Vale Indonesia (INCO) siapkan rencana jangka panjang penambangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News