kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemampuan Tiphone Mobile (TELE) diragukan, Pefindo pasang credit watch negatif


Kamis, 23 April 2020 / 17:03 WIB
Kemampuan Tiphone Mobile (TELE) diragukan, Pefindo pasang credit watch negatif
ILUSTRASI. Gerai ponsel?PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE).


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Peringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi outlook PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) menjadi credit watch dengan implikasi negatif. Ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya risiko refinancing obligasi berkelanjutan I tahap III tahun 2017 Seri B senilai Rp 231 miliar. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2020. 

TELE berencana untuk melunasi obligasi tersebut menggunakan hasil penagihan terhadap piutang dagang. Pada 15 April 2020, TELE memiliki piutang yang belum tertagih sekitar Rp 800 miliar dan saldo kas sebesar Rp 335,3 miliar namun TELE tidak memiliki fasilitas pinjaman bank yang tersedia. 

Selain memiliki kewajiban untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo, TELE juga harus memenuhi kebutuhan modal kerja mingguan untuk bisnis voucher sebesar Rp 600 miliar-Rp 700 miliar.

Baca Juga: Setelah Digugat Pailit, Hengky Setiawan Balik Gugat Perdata Sinarmas Rp 5,7 Triliun

"Kami berpandangan bahwa Tiphone sangat bergantung pada keberhasilan penagihan piutang usaha, mempertimbangkan kondisi likuiditas Tiphone yang ketat," kata Analis Pefindo, Ayuningtyas Nur Paramitasari dan Christyanto Wijaya seperti dikutip dalam rilis Kamis (23/4). 

Pefindo juga masih memantau kesiapan pendanaan Tiphone untuk melunasi utang yang akan jatuh tempo. Peringkat TELE dan obligasi berkelanjutan I tahun 2017 tetap pada idBBB+. Peringkat ini dapat diturunkan jika Tiphone gagal menagih piutang usaha secara tepat waktu yang dapat menyebabkan tekanan pada likuiditas.

"Kami dapat mencabut status Credit Watch jika manajemen Tiphone dapat menyelesaikan masalah pembayaran utang," jelas Ayuningtyas dan Christyanto dalam rilis. 

Efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibandingkan surat utang Indonesia lainnya. Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Tanda positif (+) menunjukkan peringkat relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.

Pada tahun 2008, TELE bergerak dalam perdagangan dan distribusi voucher ponsel, paket perdana, dan telepon seluler. Perusahaan ini merupakan penyedia konten seluler dan menawarkan layanan perbaikan. 

Baca Juga: Ini Alasan Tiphone Memproyeksikan Pendapatan Naik, namun Laba Tergerus

Pada 31 Desember 2019, pemegang saham TELE adalah PT Upaya Cipta Sejahtera 37,3%, PT PINS Indonesia 24,0%, PT Esa Utama Inti Persada 13,7% dan masyarakat 25,0%. 

Pendapatan TELE dari penjualan voucher dan paket perdana menyumbang 80,3% dari total pendapatan. Hingga September 2019, Tiphone menghasilkan pendapatn Rp 19,95 triliun. Kontribusi pendapatan lainnya dari penjualan telepon seluler berkontribusi sebesar 19,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×