kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kelolaan reksadana pasar uang turun dua bulan beruntun


Kamis, 11 Januari 2018 / 21:25 WIB
Kelolaan reksadana pasar uang turun dua bulan beruntun
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia - IHSG


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski secara keseluruhan dana kelolaan reksadana menunjukkan peningkatan pada Desember lalu, tapi tidak di reksadana pasar uang. Dana kelolaan reksadana tersebut justru turun sejak November.

Mengutip Infovesta Utama, dana kelolaan reksadana pasar uang pada November 2017 turun 1,69%, dan lanjut turun 2,06% pada Desember menjadi Rp 51 triliun. Adapun secara keseluruhan, total dana kelolaan industri reksadana mencapai Rp 440 triliun per Desember lalu.

Menurut Reza Fahmi Riawan, Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management, pasar saham dan obligasi sedang dalam keadaan reli jelang akhir tahun kemarin, sehingga berdampak pada peningkatan dana kelolaan produk reksadana yang berbasis kedua instrumen tersebut.

Akibatnya, secara otomatis investor beralih pada reksadana saham dan pendapatan tetap. “Apalagi di pasar saham banyak yang melakukan window dressing,” imbuhnya.

Senada, Hanif Mantiq, Direktur Utama Avrist Asset Management menyebut reksadana pasar uang memiliki horizon investasi paling pendek di antara jenis reksadana lainnya. Maka tidak heran ketika kebutuhan investasi pada reksadana saham dan pendapatan tetap meningkat, investor akan meninggalkan reksadana pasar uang.

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana bilang, reksadana pasar uang biasanya menjadi tempat memarkir dana bagi investor apabila tertekan oleh faktor risiko atau imbal hasil dari reksadana yang lain.

Namun, berbekal fungsi tersebut, ia menilai peluang peningkatan dana kelolaan reksadana pasar uang tetap terbuka pada tahun ini. Terlebih lagi, meski melambat dari segi imbal hasil, reksadana tersebut masih bisa menjadi alternatif investasi yang lebih menarik ketimbang deposito.

Hanya saja, jumlah dana kelolaan reksadana pasar uang akan sangat bergantung kepada tingkat suku bunga acuan. Hal ini mengingat sebagian besar portofolio reksadana tersebut berasal dari deposito atau obligasi di bawah 1 tahun. “Jika suku bunga acuannya rendah, maka suku bunga deposito juga ikut rendah,” kata Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×