Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan terhadap dolar AS pada Selasa (04/3). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot ditutup di level Rp 16.445 per dolar AS, menguat 0,21% dari hari sebelumnya.
Sementara itu, pergerakan rupiah di Jisdor Bank Indonesia (BI) juga menguat 0,38% ke level Rp16.433 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahmi Assuabi menyebut, penguatan rupiah tidak terlepas dari sentimen pemberlakuan kebijakan tarif impor dan pertemuan AS-Ukraina di ruang oval yang berujung ricuh. Efeknya, tercermin dari ketegangan perang dagang dan semakin jauhnya hilal perdamian perang di ukraina. Bahkan AS menghentikan sementara bantuan militer AS ke Ukraina.
Sekedar informasi, Presiden Trump pada, Senin (3/3), mengonfirmasi bahwa tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada tanggal 4 Maret pukul 5:01 GMT. Ia juga menandatangani perintah untuk menaikkan tarif atas barang-barang China dari 10% menjadi 20%.
“Ini sangat potensial terjadi balas membalas pengenaan tarif, dan kondisi seperti ini akan meningkatkan ketidakpastian perdagangan, mengganggu rantai pasokan, dan melemahkan permintaan ekspor yang pada akhirnya akan merugikan pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan investor di pasar Asia,” Terang Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (4/3).
Baca Juga: Terus Tertekan terhadap Dolar AS, Simak Proyeksi Rupiah di Sepanjang 2025
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga mencermati, pemberlakuan tarif ini akan membatasi penguatan rupiah lantaran kekhawatiran pasar yang dapat memicu ketidakpastian di pasar keuangan. Akibatnya, investor berpotensi melakukan aksi penjualan rupiah dan pembelian dolar AS, yang pada gilirannya akan menekan nilai tukar rupiah.
“Penguatan rupiah akan berpotensi terbatas oleh sentimen risk off di pasar ekuitas setelah konfimasi Trump terkait kebijakan tarif ini,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (04/3).
Lukman menilai perang dagang ini bisa menjadi sentimen negatif di pasar keuangan, dan pada gilirannya dapat melemahkan mata uang negara-negara yang terlibat, termasuk rupiah.
Lukman memproyeksikan rupiah pada perdagangan, Rabu (5/3), akan berada direntang Rp16.400 hingga Rp16.500 per dolar AS. Sementara itu, Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak berada direntang Rp16.430 – Rp16.500 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 16.445 Per Dolar AS Pada Hari Ini (4/3)
Selanjutnya: RHB Sekuritas Jadi Sekuritas Pertama Pasarkan Waran Terstruktur PUT
Menarik Dibaca: Allianz Life dan Maybank Perkenalkan Asuransi Jiwa MyProtection Future
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News