Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
Jika Obama berupaya mengganti pemakaian batubara dengan energi terbarukan, Trump justru ingin menumbuhkan industri batubara dalam negeri sehingga dapat membantu penyerapan tenaga kerja dan menumbuhkan ekonomi AS.
Jika Trump konsisten dengan rencana membangun industri batubara, maka ada peluang permintaan AS kembali meningkat. Sementara jika pengurangan pemakaian batubara berlanjut, dampaknya tidak akan besar pada harga batubara global.
"Selama ini AS lebih banyak memakai batubara dari dalam negeri atau impor dari Amerika Latin. Sedangkan batubara produksi Indonesia maupun China lebih banyak dikonsumsi negara Asia," lanjut Ibrahim.
Sementara angka konsumsi batubara Asia termasuk India, Jepang, Korea Selatan hingga China masih tetap tinggi. Konsumsi batubara dari dalam negeri terutama untuk PLTU juga membantu kenaikan permintaan.
Ibrahim memperkirakan harga batubara akan kembali menyentuh level US$ 82 per metrik ton hingga akhir semester pertama dan menanjak hingga US$ 90 - US$ 95 per metrik ton pada akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News