Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Informasi saja, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang bergerak flat pagi ini. Sementara, indeks ASX/S&P 200 Australia turun dari rekor tertinggi. Adapun Shanghai Composite dan Hang Seng Hong Kong goyah di kedua sisi.
Sedangkan harga emas mengalami kenaikan 0,3% menjadi US$ 1570,12 per ounce.
Semalam, pelaku pasar telah mendapatkan kenyamanan dari pernyataan kepala program darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menggambarkan adanya perlambatan nyata dalam penyebaran epidemi virus corona.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Masih Berjuang di Bawah 6.000
Namun kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga memperingatkan bahwa hal itu harus dilihat dengan sangat hati-hati. "Wabah ini masih bisa mengarah ke segala arah," katanya.
Reuters menyebut, lebih dari 1.300 orang telah meninggal akibat epidemi di Tiongkok dan jumlah total kasus di provinsi Hubei sekarang mencapai 48.206.
Baca Juga: Penyelenggaraan pasar fisik aset kripto di bursa berjangka belum ada, mengapa?
Bahkan sebelum kenaikan kasus, para ekonom berbalik lebih bearish pada kemungkinan terpukulnya pertumbuhan China karena pabrik-pabrik menganggur dan pasokan barang terhenti.
Citi pada hari Rabu kembali menurunkan perkiraan PDB 2020 untuk China menjadi 5,3%. Bank itu memperkirakan pertumbuhan PDB China sebesar 5,8% dalam outlook Januari, sebelum memangkasnya menjadi 5,5% dua minggu lalu.
Morgan Stanley meyakini bahwa pemulihan bertahap, bukannya tajam, adalah skenario yang paling mungkin. Itu semua pertanda buruk bagi ekonomi regional dan telah membebani mata uang dan komoditas Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News