Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) saat ini sedang menyelesaikan dua proyek pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) miliknya, yakni PLTMH Yaentu yang berlokasi di Sulawesi Tengah dan Proyek Kukusan yang berlokasi di Lampung. Saat ini, kedua proyek PLTMH tersebut sedang dalam tahap konstruksi.
Presiden Direktur Arkora Hydro Aldo Artoko menyebut, setelah dua proyek ini beroperasi, produksi listrik ARKO akan bertambah sebesar 94,3 gigawatt hour (Gwh) per tahun. Sehingga, dapat meningkatkan kapasitas produksi ARKO sebesar 95% dari produksi saat ini.
Baca Juga: Pipeline Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Arkora Hydro (ARKO) Naik 120 Megawatt
Aldo menjabarkan, progress konstruksi Proyek Yaentu saat ini sudah mencapai 95,5% dengan target commercial date pada kuartal II-2024.
Sementara untuk Proyek Kukusan saat ini progress konstruksi udah mencapai 7,7%, dengan target commercial date pada kuartal III-2025.
Kehadiran kedua proyek tersebut akan melengkapi lanskap produksi ARKO dari Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Cikopo II di Jawa Barat, yang memiliki kapasitas 7,4 megawatt (MW) dan PLTA Tomasa di Sulawesi Tengah, dengan kapasitas 10 MW.
Sejalan dengan strategi ARKO melakukan ekspansi melalui akselerasi proyek pipeline dan akuisisi, Arkora Hydro tengah fokus kepada pengembangan proyek hydro power yang terdapat dalam pipeline.
Aldo mengatakan, saat ini jumlah pipeline listrik yang diraih ARKO mencapai 220 MW atau tumbuh 120% secara tahunan. “Selain itu, ARKO secara aktif mencari proyek-proyek baru yang berpotensi sebesar di atas 25 megawatt (MW),” terang Aldo.
Baca Juga: Intip Kemajuan Proyek Pembangkit Listrik Minihidro Milik Arkora Hydro (ARKO)
Aldo melihat sektor bisnis energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia masih memiliki potensi besar. Hal ini menjadi peluang bagi ARKO untuk meraih pertumbuhan bisnis yang berkualitas.
Potensi tersebut, kata Aldo, sejalan dengan rencana pengembangan pembangkit EBT Hidro mencapai 10,3 GW berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
ARKO juga turut mendapat angin segar dari kehadiran bursa karbon. Peluang ini hadir sejalan dengan penggunaan energi ramah lingkungan yang diyakini akan terus tumbuh.
“Kami juga melihat potensi yang ada dari bursa karbon tersebut tentunya hal tersebut dapat memberikan katalis positif bagi ARKO sebagai Perusahaan penghasil carbon credit,”jelas Aldo.
Baca Juga: Arkora Hydro (ARKO) Dirikan Anak Usaha Baru
Dalam aspek penanganan perubahan iklim khususnya pengurangan emisi karbon, ARKO telah berkontribusi dalam penghematan emisi sekitar 315.946 ton CO2 selama periode 2017 sampai Oktober 2023.
Realisasi akan makin besar ke depan hingga mencapai 134.988 ton CO2 per tahun setelah seluruh proyek milik ARKO yakni Cikopo, Tomasa, Yaentu, dan Kukusan beroperasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News