Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Ia menambahkan, setelah merger, ISAT akan menjadi perusahaan telekomunikasi seluler terbesar ke dua di Indonesia. Apabila merger berjalan baik, ini akan tercermin dalam peningkatan kinerja setidaknya di semester I 2022.
Adapun secara umum, bisnis telekomunikasi masih memiliki prospek menarik ke depan. Perkembangan teknologi informasi yang pesat memicu konsumsi data yang semakin besar. Selain itu, digitalisasi juga semakin dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan.
Baca Juga: Antisipasi Kenaikan Trafik Saat Liburan, Indosat Tambah Kapasitas Jaringan
Terhadap saham ISAT, investor disarankan untuk terus mencermati perkembangannya hingga merger efektif pada 4 Januari 2022. Investor pun bisa buy on support pada level 5.500 hingga 5.750 dengan target harga 6.500.
Sekadar informasi, pada perdagangan hari ini Selasa (28/12), saham ISAT melemah 0,85% ke harga Rp 5.850 per saham. Sepekan terakhir sahamnya telah menguat 0,43%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News