Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2024. Emiten properti yang terafiliasi dengan Sugianto Kusuma alias Aguan ini membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih secara signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan bersih PANI mencapai Rp 2,83 triliun pada 2024, meningkat 31,21% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan Rp 2,15 triliun pada 2023.
Kontributor Pendapatan dan Faktor Pendorong Pertumbuhan
Segmen real estat menjadi kontributor utama pendapatan PANI, dengan nilai sebesar Rp 2,83 triliun. Dari jumlah tersebut, penjualan tanah dan bangunan menyumbang Rp 2,77 triliun.
Baca Juga: Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Catat Laba Bersih Rp 623,91 Miliar di 2024
"Kenaikan sebesar Rp 673,7 miliar mencerminkan kinerja perusahaan yang sangat baik seiring dengan pertumbuhan sektor properti Indonesia," ujar Wakil Presiden Direktur PANI, Alexander Halim Kusuma, dalam keterbukaan informasi, Selasa (4/3).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor konstruksi Indonesia mencapai 7,02% pada 2024.
Stabilitas ekonomi, termasuk suku bunga yang tetap terkendali, turut menjadi faktor pendukung peningkatan penjualan properti.
Pada September dan Desember 2024, Bank Indonesia (BI) menyesuaikan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga sebagai respons terhadap dinamika inflasi dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Lonjakan Laba Bersih dan Daya Beli Masyarakat
PANI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 623,91 miliar pada 2024, meningkat 131,04% yoy dari Rp 270,03 miliar pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, laba komprehensif yang diatribusikan kepada PANI melonjak 129,15% yoy menjadi Rp 626 miliar, dibandingkan Rp 273,2 miliar pada akhir 2023.
Baca Juga: Anak Usaha Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Lakukan Transaksi Afiliasi Rp 62,11 Miliar
Kinerja positif ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat sebesar 5,03% pada 2024, serta meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat yang mencapai Rp 78,6 juta atau setara dengan US$ 4.960,3.
Peningkatan ini turut memperkuat daya beli masyarakat, yang berdampak positif pada penjualan properti.
"Peningkatan penjualan ini mencerminkan kemampuan PANI dalam memanfaatkan momentum positif untuk berkontribusi dalam industri properti Indonesia," kata Alexander.
Pada paruh pertama 2024, nilai investasi properti di Indonesia juga mengalami kenaikan sebesar 6% dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh minat masyarakat terhadap hunian yang nyaman dan berfasilitas lengkap.