Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
Komposisi dan kenaikan terbesar berasal dari biaya angkutan kereta api seiring dengan peningkatan volume batubara.
Selain itu, kenaikan biaya jasa penambangan juga naik seiring naiknya stripping ratio (rasio kupas) per September 2019 menjadi sebesar 4.6 bcm.
Baca Juga: Duh! Ekspor Emiten Batubara Menurun
Untuk mendukung optimalisasi pengangkutan batubara, PTBA telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menyelesaikan pengembangan proyek angkutan batubara jalur Tanjung Enim- Kertapati dengan kapasitas 5 juta ton per tahun.
Selain itu, proyek angkutan kereta api arah Tanjung Enim –Tarahan (Tarahan first line) direncanakan akan selesai tahun ini dengan kapasitas 20,3 juta ton per tahun. Rencananya pada 2020 kapasitas angkutan jalur ini akan meningkat menjadi 25 juta ton per tahun.
Selanjutnya adalah optimalisasi perencanaan penambangan dan merumuskan strategi penjualan yang memberikan profit margin yang lebih baik bagi perseroan.
Baca Juga: Saham Emiten BUMN Jeblok, Ini Rekomendasi Analis
Pencapaian kinerja operasi PTBA sepanjang kuartal III 2019 tidak lepas dari strategi manajemen dalam mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke beberapa negara seperti India, Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang.
Selain itu, PTBA juga menerapkan rencana penjualan ekspor batubara medium to high calorie ke premium market sebesar 3,8 juta ton hingga akhir 2019.
“Strategi tersebut adalah strategi yang masih dapat dikendalikan oleh manajemen PTBA,” pungkas Suherman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News