kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jurus BEI menggaet investor syariah


Kamis, 22 September 2016 / 20:45 WIB
Jurus BEI menggaet investor syariah


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dalam periode lima tahun terakhir, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mencatatkan pertumbuhan 43%. Pencapaian ini lebih besar ketimbang IHSG yang mencatat pertumbuhan 39% dalam periode yang sama.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, secara year to date, ISSI pun tumbuh 20 %. "Pertumbuhan ini tinggi dibandingkan dengan indeks asing," ujar Samsul di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Kamis (22/9).

Samsul mengatakan, selama ini masyarakat Indonesia justru tidak mengetahui hal ini. Dengan demikian, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencanangkan strategi untuk menggaet investor syariah. "Kita tidak tahu bahwa selama ini bagaikan ada tambang emas yang tersembunyi," katanya.

Salah satu strategi yang tengah diproses oleh BEI adalah bekerja sama dengan negara tetangga, yaitu Malaysia untuk mengembangkan pasar modal syariah dalam bentuk cross border. Di mana BEI dan Bursa Malaysia saling mencatatkan saham di bursa negara masing-masing.

Kerja sama ini tengah menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, hal ini nantinya akan bertentangan dengan Undang-Undang Pasar Modal yang mengharuskan perusahaan asing bila ingin mencatatkan sahamnya harus berbentuk perseroan terbatas (PT).

"Kami belum final dengan OJK. Bursa Malaysia juga belum final dengan regulatornya di sana," ujarnya.

Kendati demikian, Samsul mengatakan bahwa dengan telah duduk bersamanya BEI dan Bursa Efek, kerja sama tersebut akan mulai diproses pada tahun ini. Ia menargetkan, tahun ini akan ada satu emiten Malaysia yang tercatat di pasar modal Indonesia dan sebaliknya.

"Rencana kami sebelum 2017 sudah ada 1 yang direalisasikan. Karena kita sudah MoU dengan Malaysia. Untuk follow up dari MoU itu, kemarin kami sudah bicarakan. Ya kemungkinan tahun ini ada satu," kata Samsul.

Samsul mengatakan, BEI sendiri memilih untuk melisting emiten Indonesia yang masuk dalam kategori syariah, begitu pula sebaliknya. "Belum diputuskan, tetapi tahap awal mungkin yang syariah dulu. Karena kami ingin mengembangkan dunia keuangan syariah di awal," ujarnya.

Asal tahu saja, rerata 61% saham tercatat di BEI adalah saham syariah dengan jumlah 311 saham dari 533 saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×