kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Investor China Masuk ke Pasar Modal Indonesia Berpotensi Meningkat


Minggu, 23 Februari 2025 / 19:55 WIB
Investor China Masuk ke Pasar Modal Indonesia Berpotensi Meningkat
ILUSTRASI. Sejumlah pihak menilai investor China yang masuk ke pasar modal Indonesia bisa meningkat karena berlebihnya dana yang dimiliki investor . KONTAN/Cheppy A. Muchlis/06/01/2025


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah pihak menilai investor China yang masuk ke pasar modal Indonesia bisa meningkat. 

Kabar terbaru, pemegang saham utama PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) berencana untuk menjual kepemilikan sahamnya. PT Nakula Investama Indonesia dan PT Karimun Jawa Pratama berencana menjual kepemilikan sahamnya RONY kepada Honour Accord Limited.

Direktur Utama Aesler Grup Internasional Teny Siti Febryani menjelaskan, PT Nakula Investama Indonesia dan PT Karimun Jawa Pratama sedang proses negosiasi dengan Honour Accord. 

Baca Juga: Danantara Diresmikan Prabowo Besok (24/2), Begini Kata Pengamat Pasar Modal

Rencananya, PT Nakula Investama Indonesia dan PT Karimun Jawa Pratama akan melepas 1 miliar saham atas kepemilikannya di RONY. Jumlah ini setara dengan 80% dari seluruh saham diterbitkan dan disetor penuh. 

"Apabila rencana pengambilalihan ini diselesaikan, maka Honour Accord Limited akan secara efektif menjadi pengendali Perseroan," jelas Teny dalam keterbukaan informasi dikutip Minggu (23/2). 

Menanggapi hal tersebut, Pengamat pasar modal Budi Frensidy menilai soal potensi meningkatnya investor China masuk pasar modal Indonesia tentunya ada. Hal ini karena berlebihnya dana yang dimiliki investor China karena ekspornya yang begitu besarnya.

“Pertimbangannya tentu SDA kita, jumlah penduduk yang besar, dan potensi semakin banyaknya kelas menengah di masa depan,” ujar Budi kepada Kontan, Minggu (23/2).

Baca Juga: Tingkat Konsumsi Masih Lesu, Simak Rekomendasi Sejumlah Emiten Consumer dari Analis

Berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi di Indonesia sepanjang tahun 2024 sebesar Rp 1.714,2 triliun. Dari jumlah tersebut, 52,5% atau Rp 900,2 triliun berasal dari penanaman modal asing (PMA). 

Dari 5 besar negara asal PMA, China masuk dalam peringkat ketiga dengan nilai investasi sebesar US$ 8,1 miliar sepanjang tahun 2024. Secara rinci, realisasi investasi bidang hilirisasi China sebesar Rp 55,2 triliun (83,4% nikel).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×