Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
"Level kritikal yang diantisipasi jika perang memburuk adalah Rp 15.000 per dolar AS. Namun, melihat kondisi saat ini pelemahan rupiah masih akan tertahan oleh positifnya data ekonomi domestik," jelas Alwi kepada Kontan.co.id, Rabu (8/1).
Untuk itu, Alwi optimistis rupiah hingga Maret 2020 cenderung masih akan bergerak di kisaran Rp 13.750 per dolar AS hingga Rp 14.020 per dollar AS. Dengan syarat, kondisi perang antara AS dan Iran bisa mereda.
Di samping itu, beberapa data ekonomi Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir cukup positif, disertai dengan tingkat kenyamanan konsumen yang masih positif. Selain itu, data cadangan devisa per Desember 2019 juga tercatat positif naik US$ 2,9 miliar ke level US$ 129,2 miliar.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata : Cadangan devisa kuat berkat rupiah perkasa
Secara teknikal, pergerakan rupiah juga sudah menembus pola triangle dan menembus level support Rp 13.960 per dolar AS. Kondisi tersebut membuat rupiah masih akan bergerak bullish secara teknikal.
"Serangan balik yang dilakukan Iran harusnya membuat AS berpikir ulang untuk memperpanjang konflik, mengingat Iran bukan negara yang mudah untuk ditaklukkan begitu saja. Kelihatannya, negara aliansi juga melakukan rekonsiliasi untuk mendinginkan suasana," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News