Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Melemahnya permintaan membuat produsen kabel listrik PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) terpaksa merevisi target kinerjanya. Padahal, sebelumnya perseroan menargetkan pendapatannya dapat mencapai Rp 1,8 triliun.
"Tapi, hingga akhir tahun nanti penjualannya mungkin lebih kecil dari proyeksi sebelumnya. Penjualan akhir tahun nanti sekitar Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,5 triliun," jelas Direktur JECC Antonius Benady, (13/11).
Artinya, ada selisih sekitar 16% hingga 22% dari target awal. Menurunnya penjualan kabel untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi pemicu utama revisi ini.
Hingga September lalu, penjualan JECC untuk PLN hanya senilai Rp 83 miliar, atau sekitar 7,7% dari total penjualan perseroan. Bandingkan dengan porsi penjualan untuk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (JECC) dan penjualan ke swasta masing-masing sebesar 30,3% dan 27,1% terhadap total pendapatan perseroan. Sementara, untuk posisi keuangannya, hingga September lalu JECC meraup pendapatan Rp 1,11 triliun.
"Penjualan untuk PLN memang turun, bahkan ada beberapa tender yang tidak kami ikuti. Soalnya, marginnya tipis, apalagi untuk tender-tender proyek PLN diluar Pulau Jawa, marginnya tipis sekali, bahkan kadang tidak menutup ongkos distribusinya," tutur Antonius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News