Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kinerja emiten kabel PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) kurang moncer di tahun ini. Sampai kuartal ketiga, JECC membukukan penjualan Rp 1,11 triliun. Angka tersebut baru mencapai 58,8% dari target Rp 1,89 triliun di akhir tahun. Kemudian, laba kotor yang JECC kantungi pun baru Rp 128,9 miliar atau 57,3% dari target Rp 224,9 miliar.
Hingga 2014 berakhir, pihak JECC merasa bahwa tak akan mampu memenuhi target tersebut. "Tidak bisa mencapai target," ucap Antonius Benady, Direktur merangkap Sekretaris Korporasi JECC, kepada KONTAN, Senin (10/11).
Menurutnya, free market atau pasar swasta tengah lesu. Permintaan dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pun kurang. Di kuartal ketiga, penjualan ke distributor memegang porsi 31%, Telkom 30,3%, swasta 27,1%, PLN 7,7%, dan ekspor 3,6%.
Antonius memperkirakan, penjualan JECC akhir tahun ini akan stagnan dibanding tahun lalu. Pada akhir 2013, penjualan JECC tercatat Rp 1,49 triliun.
Lebih lanjut, ia bilang bahwa terdapat beberapa hal yang akan JECC hadapi tahun depan. Misalnya saja fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar serta meningginya harga bahan baku sebagai akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nanti. Untuk itu, JECC akan mengkaji peningkatan harga jual.
Kemudian, JECC juga berusaha dengan melakukan lindung nilai atau hedging. Antonius mengaku, pihaknya melakukan lindung nilai sekitar 60% sampai 70% utang Dollar-nya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News