Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bakal melakukan paparan kinerja kuartal III-2023, besok (19/10). Menjelang paparan kinerja tersebut, saham bank berlogo bunga cengkeh tersebut justru mengalami koreksi.
Pada perdagangan bursa Rabu (18/10), BBCA ditutup menurun 1,12% hingga di level Rp 8.850 per saham. Adapun, ini koreksi untuk kedua kalinya secara beruntun karena pada Selasa (17/10), BBCA juga turun 1,65%.
Jika dilihat lebih lanjut, ternyata BBCA sudah mengalami koreksi sejak tiga bulan terakhir. Berdasarkan data RTI, BBCA turun 3,8% dalam tiga bulan terakhir dan satu bulan terakhir turun 2,48%.
Sementara itu, pada perdagangan bursa hari ini, asing lebih banyak melakukan penjualan saham bank milik Grup Djarum tersebut. Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 442,57 miliar dan sepanjang tahun ini sudah menjual Rp 174,25 miliar.
Baca Juga: BCA Buka Suara Terkait Sanksi Denda Rp 100 Juta dari OJK
Memang, koreksi beberapa hari terakhir ini tak hanya terjadi pada BBCA. Bank-bank yang masuk dalam Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4 juga kompak terkoreksi,
Ambil contoh, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang sudah lebih dulu mengalami koreksi sejak awal pekan kemarin. Itu berarti, selama tiga hari, BMRI sudah turun 225 poin menjadi Rp 5.850 per saham.
Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengungkapkan bahwa koreksi yang terjadi saat ini masih dalam kategori wajar. Di mana, itu lebih dipengaruhi oleh sentimen makro.
Dari sisi makro, ia melihat investor sedang menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia terkait penetapan tingkat suku bunga. Meskipun, bisa dipastikan tingkat suku bunga tidak akan berubah di bulan ini.
Di mana, Bank Sentral AS juga masih mengambil kebijakan hawkish mengingat inflasi di sana juga masih belum turun. Oleh karenanya, BI juga akan selaras dengan kebijakan tersebut.
Sementara itu, dari sisi mikro, Nafan bilang investor juga sedang menantikan kinerja dari bank-bank tersebut di kuartal ketiga. Namun, ia optimistis bank-bank KBMI 4 ini masih bakal melanjutkan kinerja yang progresif untuk periode tersebut.
“Biasanya investor bersikap prudent dan tentunya tercermin dari kondisi riil daripada pergerakan harga sahamnya,” ujar Nafan.
Meski demikian, Nafan bilang bahwa terkoreksinya harga saham KBMI 4 akan menjadi peluang yang bagus bagi para pelaku investor untuk melakukan akumulasi sahamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News