Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak menjelang rilis laporan kinerja kuartal I-2023. Berdasarkan data RTI, saham perusahaan teknologi ini menguat 8,4% ke level Rp 103 pada penutupan sesi I perdagangan Kamis (27/4).
Lonjakan tersebut didorong ekspektasi positif terhadap laporan keuangan kuartal I yang rencananya akan dirilis hari ini.
Volume GOTO tergolong cukup ramai dibandingkan kemarin. Sebanyak 2,99 miliar saham diperdagangkan pada sesi I dengan total nilai transaksi Rp 296,87 miliar. GOTO menjadi saham teraktif dari sisi volume di Bursa Efek Indonesia.
Analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu memprediksi GOTO mencapai margin kotribusi positif pada kuartal I-2023. Hal ini menempatkan GOTO pada jalur yang tepat untuk mencapai breakeven EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) pada kuartal IV-2023.
"Penghematan biaya yang intensif memungkinkan GOTO untuk mengurangi bakar uang dan mencapai margin kontribusi positif di Kuartal I, menempatkannya di jalur untuk titik impas EBITDA yang disesuaikan di kuartal IV," ujar Nathan, Kamis (27/4).
Nathan melihat untuk EBITDA yang disesuaikan pada kuartal IV baru akan dicapai pada kinerja kuartalan, sementara untuk kinerja tahunan sesuai konsensus akan breakeven atau impas pada tahun 2025.
Dia memprediksi rugi Adjusted EBITDA GOTO akan berkurang drastis. Hal ini akan melanjutkan tren dalam empat kuartal terakhir.
Semester I tahun ini, strategi GOTO adalah fokus mencatatkan profitabilitas dan tidak akan berekspansi ke pasar luar negeri. Adapun tarif penggunaan platform yang lebih tinggi sejak paruh kedua 2022 diperkirakan akan terasa efeknya sepanjang 2023.
GOTO juga menargetkan cash burn turun 65% tahun ini. Sedangkan arus kas positif ditargetkan akan terjadi awal 2024.
Sebelumnya, manajemen GOTO menjanjikan akan mencapai level margin kontribusi positif pada kuartal I. Margin kontribusi merupakan pendapatan bruto dikurangi beban pokok pendapatan, insentif serta biaya pemasaran produk. Indikator ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News