Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) mulai menuai berkah jelang bulan Ramadan. Kenaikan permintaan telah menjaga tren penguatan harga CPO hingga akhir kuartal II-2017.
Senin (15/5) lalu, harga CPO kontrak pengiriman Juli 2017 di Malaysia Derivative Exchange melesat 1,24% menjadi RM 2.684. Dalam sepekan, harganya menanjak 3,31%.
Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, rencana pemerintah Indonesia meningkatkan ekspor CPO ke China turut mendorong penguatan harga. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan kenaikan ekspor CPO ini untuk mendukung program biodiesel kelas 5 di China.
Pada kuartal I-2017, ekspor CPO Indonesia juga naik 23,57% menjadi 8,02 juta ton. Stok CPO dalam negeri pada Maret lalu juga tergerus 27% menjadi 1,4 juta ton, ketimbang bulan sebelumnya.
Jelang bulan Ramadan, permintaan CPO diperkirakan kembali melesat guna memenuhi kebutuhan minyak sayur. Kenaikan permintaan tidak dibarengi oleh kenaikan produksi yang malah diproyeksi turun, karena para pekerja melaksanakan ibadah puasa.
CPO juga mendapat sentimen positif harga minyak mentah dunia. Harga minyak kembali memanas lantaran tersulut pernyataan Arab Saudi dan Rusia yang akan memangkas produksi minyak hingga tahun 2018.
Ekspor Malaysia
Research & Analyst Monex Investindo Future Agus Chandra menambahkan, penguatan harga CPO saat ini juga disokong oleh kenaikan harga minyak kedelai serta melemahnya nilai tukar ringgit. Pelaku pasar juga merespons positif data Malaysian Palm Oil Board (MPOB) yang dirilis pekan lalu.
MPOB mencatat output CPO Malaysia bulan lalu cuma naik 5,7% menjadi 1,55 juta ton, masih lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan sebesar 8,8%. "Ini menunjukkan produksi CPO Malaysia belum pulih total dari gangguan El Nino," papar Agus.
Di sisi lain, data survei kargo Intertek Testing Services menunjukkan ekspor CPO Malaysia periode 1-15 Mei naik 8,9% menjadi 617.697 ton. Ini membuat prospek CPO dalam sepekan masih positif.
Dari sisi teknikal, Agus melihat harga CPO bergerak di atas moving average (MA) 50, tetapi di bawah MA100 dan MA200, menunjukkan tren menguat tetapi dalam jangka menengah. Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif 4. Indikator RSI stabil di level 57 sementara stochastic naik ke level 88.
Karena itu, Agus memprediksi harga CPO hari ini menguat dan bergerak di kisaran RM 2.625-RM 2.735 per metrik ton. Sedangkan Deddy memperkirakan harga CPO pekan depan akan bergerak di rentang RM 2.510-RM 2.820 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News