Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga perak melemah memasuki November. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China yang membaik menjadi penyebab harga perak tertekan.
Harga perak untuk kontrak pengiriman Desember 2012 di bursa Comex, Senin (05/11), turun tipis 0,02% menjadi US$ 30,85 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sebulan, harga perak telah terpangkas 10,77%.
Wahyu Tribowo Laksono, Analis Realtime Futures, mengatakan, para pemodal beranggapan jika perekonomian AS semakin membaik, maka jumlah stimulus yang dikucurkan oleh The Fed akan semakin berkurang. Data ekonomi terbaru AS memang menjadi acuan bagi The Fed untuk menentukan besarnya nilai stimulus yang digelontorkan.
Namun Wahyu beranggapan, koreksi harga perak hanya akan terjadi sementara untuk waktu. “Dalam jangka pendek, perak sepertinya masih dalam tren bearish. Tapi jangka panjang, perak bisa berpotensi bullish," ujar dia.
Ibrahim, Analis Harvest International Futures, menambahkan penurunan harga perak mengikuti tren yang dialami komoditas logam berharga lain. Para investor melakukan aksi profit taking karena masih menunggu hasil pemilihan presiden AS. Setelah pemilihan, akan ada sentimen baru yang bisa dijadikan dasar untuk menentukan arah perak," kata Ibrahim.
Selain itu, lanjutan episode krisis utang di Eropa masih menjadi salah satu sentimen negatif bagi komoditas, termasuk perak. Pekan ini, Yunani menghadapi pemungutan suara untuk mengambil keputusan mengenai langkah-langkah penghematan anggaran negara. Itu sangat dibutuhkan Yunani jika ingin tetap berada di zona euro.
Ketegangan antara China dan Jepang yang memperebutkan pulau, turut menambah ketidakpastian di pasar. "Ini membuat investor memposisikan diri di posisi jual," kata Ibrahim.
Indikator teknikal memperlihatkan sinyal, penurunan harga perak masih akan berlanjut sepanjang pekan ini. Moving average (MA) yang berada di bollinger bawah mengindikasikan perak bergerak ke arah negatif. Moving average convergence divergence (MACD) masih 50:50. Itu mengindikasikan perak masih dalam tren konsolidasi, dan menunggu sentimen baru yang bisa mengangkatnya.
Sementara, relative strength index (RSI) dan stochastic mengarah 70% ke bawah. Itu menandakan tekanan bagi harga perak masih besar di pekan ini. Ibrahim memprediksi, harga perak, pekan ini, cenderung menurun terbatas. Support sebesar US$ 29,16 per ons troi, dan resistance US$ 32,14 per ons troi.
Prediksi Wahyu, harga perak, sepekan ke depan, akan bergerak di kisaran support US$ 30,00 hingga resistance US$ 31,00 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News