kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang Akhir Mei IDX Value30 Paling Moncer, Simak Saham Unggulan Analis


Selasa, 21 Mei 2024 / 05:00 WIB
Jelang Akhir Mei IDX Value30 Paling Moncer, Simak Saham Unggulan Analis
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham melalui layar ponsel di Jakarta, Senin (22/4/2024). Jelang Akhir Mei IDX Value30 Paling Moncer, Simak Saham Unggulan Analis


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IDX Value30 jadi indeks saham dengan kinerja paling moncer menjelang akhir bulan Mei 2024. Saat mayoritas indeks saham melemah pada perdagangan Senin (20/5), IDX Value30 menguat 0,84% atau mengakumulasi kenaikan 4,18% secara year to date.

Performa IDX Value30 jadi jawara di antara featured indices maupun co-branding indices lain di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bandingkan dengan LQ45 yang ada di posisi minus 6,39%, IDX30 minus 7,57% atau IDX High Dividend20 yang minus 6,05% jika diakumulasi sejak awal tahun 2024.

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, menyoroti perbedaan karakteristik IDX Value30 dibandingkan indeks saham lain seperti LQ45 dan IDX30. Saat bobot kedua indeks tersebut dominan dipengaruhi saham bank big caps, IDX Value30 lebih beragam.

Baca Juga: IDX Value30 Paling Moncer, Berikut Rekomendasi Saham Unggulan dari Indeks Ini

Sejumlah saham big caps terutama dari perbankan cenderung melandai yang ikut menggerus kinerja indeks. Sedangkan IDX Value30 banyak dipengaruhi oleh saham di sektor energi dan komoditas yang dalam beberapa waktu terakhir terpapar sentimen positif.

"IDX Value30 didominasi oleh saham berbasis energi dan komoditas sehingga kami melihat kenaikan harga komoditas global juga mendorong performa saham dan indeks ini," kata Audi kepada Kontan.co.id, Senin (20/5).

Research Analyst Phintraco Sekuritas, Nurwachidah mengamini pemulihan harga komoditas global menjadi katalis pendorong IDX Value30. Terutama saham-saham emiten batubara dengan ekspektasi kenaikan permintaan dan harga batubara, di tengah meningkatnya konsumsi energi listrik untuk pendingin akibat gelombang panas di Asia.

Baca Juga: Simak Saham Rekomendasi Analis Jelang Libur Panjang Lebaran 2024

Di samping itu, daya tarik lain IDX Value30 adalah diisi oleh saham-saham dengan valuasi yang relatif murah. "Sehingga ketika harga bergerak naik menuju fair value-nya, indeks IDX Value 30 akan mengalami kenaikan," tambah Nurwachidah.

Meski begitu, Nurwachidah mengingatkan potensi laju saham di IDX Value30 bisa terganjal oleh sejumlah faktor. Seperti aksi profit taking atau penurunan akibat saham di indeks ini hampir mencapai fair value setelah penguatan sejak awal tahun atau selepas pengumuman dividen. 

Situasi ini pun terjadi pada pekan lalu, ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket 3,22%, seluruh indeks ikut terkerek naik. Justru hanya IDX Value30 yang melemah, meski dengan penurunan tipis 0,09%.

Analis Stocknow.id Abdul Haq Alfaruqy sepakat, perlambatan kinerja IDX Value30 berpotensi terjadi akibat profit taking. "Beberapa saham pada indeks ini sudah mengalami penguatan yang cukup signifikan, sehingga memang wajar jika  mengalami koreksi terlebih dahulu," kata Abdul Haq.

Investor juga kemungkinan melirik saham di luar IDX Value30, apalagi saat sejumlah saham perbankan sudah berada pada area support yang cukup menarik sebagai momentum koleksi. Selain itu, dalam beberapa hari belakangan ini investor asing mulai kembali melakukan capital inflow.

Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni menimpali, ketika inflow investor asing kembali mengalir, maka saham-saham berkapitalisasi pasar besar yang akan lebih dulu terangkat. Namun ketika performa IDX Value30 melambat, Agung memandang situasi itu bisa menjadi momentum untuk menerapkan strategi buy on weakness.

Baca Juga: Prospek Sektor Barang Baku Masih Jitu, Simak Saham Pilihan Analis

"Masih cukup besar potensi upside secara valuasi dan di saat appettite investor mulai membaik maka saham-saham tersebut akan kembali diakumulasi investor," terang Agung.

Agung pun merekomendasikan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bumi Serpang Damai Tbk (BSDE) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP). 

 

Abdul Haq menyematkan rekomendasi buy untuk PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan target harga Rp 1.550 - Rp 1.620, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) target harga Rp 9.075 - Rp 9.500 dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) untuk target harga Rp 206 - Rp 220. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Telekomunikasi Berpotensi Bangkit, Simak Saham Jagoan Analis

Sedangkan Audi menyarankan hold saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Kemudian buy MEDC, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga masing-masing di Rp 1.895, Rp 1.330 dan Rp 6.450.

Sementara Nurwachidah menjagokan saham ASII dengan potensi fair value di harga Rp 5.575, INKP potensi fair value di Rp 10.500, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) potensi fair value di Rp 8.200, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan potensi fair value di Rp 28.100 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×