Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat
Meski begitu, William melihat, pada tahun ini ada sentiment positif yang memitigasi risiko penurunan sektos barang konsumsi. Seperti kenaikan upah minimum, peningkatan anggaran kementerian sosial dan berlanjutnya program keluarga harapan (PKH).
Lebih lanjut, indeks saham barang konsumsi di tahun 2020 diprediksi William akan rebound. Terutama didorong saham-saham seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Kino Indonesia Tbk (KINO). Ini menggambarkan, dari sisi industri, sub sektor home personal care lebih menantang.
Baca Juga: Kinerja IHSG sepanjang tahun ini kurang memuaskan, bagaimana tahun depan?
“Secara faktor industri, sektor consumer goods apalagi home personal care persaingan cukup tinggi. Dan itu jadi tantangan tersendiri selain kondisi makro yang menantang,” jelas dia.
Dus, William melihat UNVR perlu memitigasi risiko. Salah satunya dengan upaya meningkatkan biaya iklan untuk memperkenalkan produk mereka kompetitif yang lebih kuat.
Sementara itu, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan UNVR akan meluncurkan dua produk baru yang relevan bagi masyarakat untuk menghadapi tantangan pelemahan daya beli. “Kalau relevan pasti akan tetap dibeli,” ujar dia.
Baca Juga: Menilik strategi yang dilakukan perbankan untuk mendobrak kredit konsumsi tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News