Reporter: Danielisa Putriadita, Olfi Fitri Hasanah | Editor: Yudho Winarto
Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengaku menerapkan strategi komposisi portofolio mayoritas pada investasi yang berdurasi panjang di surat utang negara (SUN), demi memaksimalkan return Bahana Income Stream. Sebesar 95% dana kelolaan diinvestasikan ke SUN. ungkap dia.
Soni lebih memilih SUN bertenor delapan tahun. Ia meyakini obligasi tenor panjang akan menghasilkan return paling baik. Sedangkan 5% dana dimasukkan ke pasar uang karena lebih likuid. Ia menargetkan imbal hasil reksadana pendapatan tetap 9%-10% hingga akhir tahun ini.
Pada reksadana pasar uang, Sucorinvest Money Market Fund menduduki peringkat teratas dengan return 0,78%. Jemmy Paul Wawointana, Pelaksana Tugas CEO Sucor Asset Management mengatakan, produk kelolaannya mencetak kinerja tinggi karena menitikberatkan pada portofolio obligasi korporasi dengan rating minimal investment grade. Kami tidak taruh dana di obligasi pemerintah karena yield pemerintah sekarang rendah, kata Jemmy.
Menurut dia, sebesar 30%-40% dana kelolaan produk ini dimasukkan ke obligasi korporasi tenor kurang dari satu tahun. Sebab, return obligasi tersebut dinilai lebih baik daripada deposito. Sementara sebesar 50%60% aset dimasukkan ke deposito. Jemmy memprediksi imbal hasil reksadana pasar uang hingga akhir tahun 7,3%-7,4%.
Secara keseluruhan, Wawan memprediksi reksadana saham masih akan mencetak imbal hasil paling subur di kisaran 9%-11% sepanjang tahun ini. Selanjutnya, reksadana campuran membagi return 8%-9%. Lalu, reksadana pendapatan tetap sebesar 7%-8% dan pasar uang 4%-5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News