kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jasamarga Properti mengkaji untuk IPO


Jumat, 10 Juli 2015 / 21:31 WIB
Jasamarga Properti mengkaji untuk IPO


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Anak-anak usaha perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ingin mengikuti jejak sang induk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kali ini, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yaitu PT Jasamarga Properti yang berkeinginan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

"Kita sudah punya rencana Jasamarga Properti akan IPO dalam lima tahun lagi," ucap Vice President Corporate Planning JSMR, Dedi Krisnariawan, Jumat, (10/7).

Ia beralasan, Jasamarga Properti mampu meraih pendapatan yang cukup baik. Lalu dengan menggarap properti, JSMR memperoleh dua keuntungan. Pertama yaitu capital gain. Lalu kedua adalah peningkatan lalu lintas tol seiring perkembangan daerah sekitar.

Dalam pengerjaan proyek propertinya, JSMR menggandeng anak usaha BUMN lain seperti PT Wika Realty, PT PP Properti Tbk (PPRO), dan pihak swasta. Adapun dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) JSMR tahun ini, sekitar Rp 150 miliar diberikan kepada Jasamarga Properti.

Pada kuartal pertama 2015, aset Jasamarga Properti tercatat Rp 191,58 miliar. Sementara pendapatannya yakni Rp 11,43 miliar.

Dedi yakin, Jasamarga Properti mampu meraup pendapatan sebesar Rp 1 triliun dalam 5 tahun mendatang. Sehingga kontribusi properti bisa mencapai 7% hingga 8% terhadap pendapatan perseroan.

Ke depannya, JSMR pun akan meningkatkan pendapatan di luar tol. Dalam 5 tahun mendatang, pendapatan di luar tol diperkirakan berporsi sekitar 15-20% terhadap total pendapatan perseroan. Saat ini, pendapatan usaha lainnya baru berkontribusi 7,2%."Ini untuk maksimalisasi pendapatan," tandas Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×