Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bersiap melakukan aksi penjaringan dana di pasar modal. Selain menerbitkan surat utang, perseroan juga berencana menerbitkan saham baru terbatas alias rights issue.
Manajemen akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan usaha. Tahun ini, perseroan membutuhkan dana sekitar US$ 300 juta. "Obligasi dan rights issue tahun ini jalan dua-duanya," ujar Emirsyah Satar, Direktur Utama GIAA, Selasa (19/2).
Namun, lanjut dia, untuk pelaksanaan rights issue, pihaknya harus meminta persetujuan Kementerian BUMN terlebih dahulu.
Garuda mengantongi ijin penerbitan saham pada saat IPO sebanyak 40%. Namun, pada penawaran umum perdana saham pada awal 2011 lalu, perseroan hanya menerbitkan 6,33 miliar saham. Jumlah itu setara dengan 27,98% dari total modal yg ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Jadi, perseroan masih punya 12,02% saham yang bisa dilepas. Namun, Emir bilang, total saham baru yang akan dilepas melalui rights issue sekitar 10%.
Selain menerbitkan surat utang dan rights issue, perseroan juga memiliki opsi mendapatkan dana dari pinjaman bank. "Ini akan jalan semua, cuma porsinya kami belum tentukan," tutur Emir.
Pihaknya masih membicarakan mengenai porsi masing-masing pendanaan. Begitu pula penjamin pelaksana emisi untuk melancarkan aski pencarian dana tersebut.
"Belum, belum final, masih kami bicarakan," pungkas Emir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News