kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Japfa mencari pinjaman Rp 500 miliar


Rabu, 20 Maret 2013 / 16:49 WIB
Japfa mencari pinjaman Rp 500 miliar
ILUSTRASI. Pekerja medis dengan pakaian pelindung memeriksa informasi seorang penduduk selama pengujian asam nukleat massal, menyusul kasus baru COVID-19 di Distrik Pingan Haidong, Provinsi Qinghai, China, 23 Oktober 2021. cnsphoto via REUTERS.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) tengah mengkaji pencairan dana melalui pinjaman bank. Melalui dana tersebut, emiten produsen pakan ternak ini dapat menutupi kebutuhan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 1 triliun di tahun ini.

Senior Vice President Deputy Head of Corporate Finance JPFA, Putut Djagiri mengatakan, komposisi capex ini 50-50 berasal dari pinjaman dan kas internal. "Belum ada keputusan. Kami masih berbicara dengan beberapa bank untuk kebutuhan capex tersebut," ucap Putut kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/3).

Dengan begitu, kebutuhan capex yang akan berasal dari pinjaman perbankan setara dengan Rp 500 miliar. Adapun kas internal yang dimiliki JPFA mencapai Rp 800 miliar. Tahun lalu, JPFA juga memiliki dana yang berasal dari penerbitan obligasi sebesa Rp 1 triliun.

Menurut Putut, sebagian besar atau sekitar 60% alokasi capex akan digunakan untuk divisi pembibitan ayam. "Sementara, 25% akan digunakan untuk pabrik pakan ternak, dan sisanya untuk peternakan komersial dan budidaya perairan atau pakan ikan," tambah Putut.

Tahun ini, JPFA menargetkan bisa memproduksi ayam umur sehari (day old chick/DOC) sebanyak 550 juta ekor. Selain itu, pabrik pakan ternak JPFA akan memproduksi 360 ribu ton atau secara total akan menjadi 3,36 juta ton dari tahun lalu yang mencapai 3 juta ton.

Di saat bersamaan, Direktur Keuangan JPFA, Herry Wibowo menjelaskan, bahwa tahun ini pihaknya fokus pada pengembangan poultry maupun pembibitan dan peternakan ayam. "Untuk pakan ternak hanya akan meningkatkan produksi dengan penambahan mesin," jelas Herry.

Herry pun menegaskan, belum ada rencana lain yang akan dilakukan JPFA di tahun ini. Terutama soal rencana untuk menambah pabrik pakan ternak baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×