Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Pemegang saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) bisa tersenyum lebar. Pasalnya, harga saham (JPFA) terus meningkat. Rencana manajemen yang akan memecah saham (stock split) menjadi sentimen pengangkat harga JPFA.
Harga saham JPFA, Kamis (14/2), sempat berada di Rp 8.750 per saham. Padahal sehari sebelumnya, saham JPFA masih di level Rp 7.300 per saham. Namun, JPFA hanya berhasil ditutup menguat 9,59% di Rp 8.000 per saham.
Reza Nugraha, analis MNC Securities mengatakan, biasanya harga saham emiten yang berencana stock split memang akan terus naik. "Biasanya manajemen akan menaikkan harga saham juga," kata dia, Kamis (14/2).
Apalagi sebelumnya, Putut Djagiri, SPV Head of Corporate Finance Japfa, menargetkan harga saham JPFA setelah stock split masih di atas Rp 1.000 per saham. Manajemen juga masih belum mau memaparkan rasio stock split. Rencana ini masih akan dibahas pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 20 Maret 2013.
Pemecahan nilai saham tersebut, menurut Putu, untuk meningkatkan likuiditas pasar saham JPFA. Pasalnya dibanding emiten sejenis saham JPFA kurang likuid.
Menurut Reza, potensi kenaikan harga saham JPFA masih akan berlanjut dalam jangka pendek, yaitu di Rp 8.300 - Rp 8.500 per saham. Sementara dalam jangka panjang bisa menuju Rp 9.000 per saham.
Secara fundamental, menurut Reza, saham JPFA memang masih menarik karena pertumbuhan kebutuhan pakan ternak terus meningkat. Tak heran, investor asing terus membeli saham JPFA.
Namun, harga saham JPFA saat ini sudah sesuai dengan harga wajar. Sehingga bagi investor jangka pendek atau menengah bisa kembali melakukan aksi jual. "Jika hari ketiga saham JPFA masih naik, bisa siap-siap menjual," saran Reza.
Bagi investor jangka panjang, bisa ditunggu hingga mendekati level Rp 9.000 per saham. Sementara, bagi investor yang belum memiliki saham ini diharap tahan diri karena potensi kenaikan sudah mulai mengecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News