Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) bakal memecah nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5. Langkah ini diambil agar perdagangan saham JPFA semakin likuid.
Analis Mega Capital, Arief Fahruri menilai, harga JPFA memang sudah kemahalan dan kurang likuid. Aksi memecah nilai saham, menurut dia, cukup positif. Sebab, kesempatan investor memegang saham JPFA lebih banyak.
Apalagi, transaksi perdagangan JPFA tergolong kecil dibandingkan emiten sejenis. Menurut Analis Bahana Securities, Aditya Eka Prakarsa, dalam tiga bulan terakhir, saham JPFA yang diperdagangkan hanya 5 miliar. Bandingkan dengan PT Charoen Phokphan Tbk (CPIN) yang mencapai 31 miliar saham.
Alhasil, masuk ke saham ini agak susah. "Memang sudah saatnya perusahaan memecah nilai saham," kata Aditya. Dus, investor akan lebih mudah memiliki saham JPFA karena harga lebih rendah.
Saat ini, harga saham JPFA di Rp 8.350 per saham. Dengan rasio stock split 1:5, harga saham JPFA bisa menjadi Rp 1.670 per saham.
Meski sudah naik tinggi, Arief menilai, harga saham JPFA masih bisa bertumbuh. Maklum, fundamental JPFA memang cukup menarik. Ia memprediksi, tahun ini konsumsi ayam akan tumbuh 10%-15% dibanding 2012.
Apalagi, JPFA sedang mencoba bisnis baru yaitu penggemukan sapi. Japfa melalui anak usahanya PT Santosa Agrindo (Santori) telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Distrik Hekou, Provinsi Shandong, China.
Ivan Chamdani, Analis Trimegah Securities dalam risetnya menghitung, pendapatan JPFA tahun ini bisa naik 16,4% menjadi Rp 20,5 triliun, dari proyeksi tahun lalu senilai Rp 17,6 triliun. Proyeksi laba bersih JPFA juga akan naik di tahun ini menjadi Rp 1,3 triliun atau tumbuh 18,1% dari tahun lalu Rp 1,1 triliun.
Adi N Wicaksono, analis Kim Eng Securities dalam risetnya juga menebak, laba bersih JPFA bisa naik 10,7% dari Rp 926 miliar menjadi Rp 1,26 miliar di 2013. Sementara pendapatan Japfa akan tumbuh 12,9% menjadi Rp 20 triliun dari proyeksi pendapatan di 2012 Rp 17,7 triliun.
Aditya bilang, harga saham JPFA masih layak beli dengan target saham Rp 8.400 per saham dengan price earning ratio (PER) 14,7 kali. Lebih rendah dari PER CPIN sebesar 21,2 kali.
Ivan juga merekomendasi beli saham JPFA dengan target harga Rp 9.500 yang mencerminkan PER 15 kali. Adapun, Adi menyarankan hold dengan target Rp 5.300 per saham karena ada rencana stock split. Kemarin, harga saham JPFA turun 0,6% menjadi Rp 8.350 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News