Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada perdagangan Kamis (26/3). IHSG ditutup menguat sebanyak 401,27 poin atau 10,19% ke level 4.338,90.
Meskipun naik cukup tinggi, Analis Henan Putihrai Liza Camelia menilai penguatan hari ini hanya bersifat sementara. "Saya belum bisa katakan bahwa ini confirm trend reversal, karena persis di high hari ini 4.370 ada resistance terdekat yaitu MA10. Jadi, lebih baik jangan lengah," jelas Liza ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (26/3).
Secara teknikal, Liza melihat penguatan hari ini masih didorong oleh level support di kisaran 3.900 hingga 4.000. Sementara secara fundamental, price to earnings ratio (PER) IHSG pada perdagangan 25 Maret ketika IHSG ditutup di level 3.938 adalah 9 kali. Lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata P/E selama tiga tahun terakhir yang berada di angka 22 kali.
Baca Juga: Wall Street menguat meski klaim pengangguran AS mencapai rekor tertinggi
Apalagi, pasar diwarnai dengan sentimen positif berupa kenaikan indeks Dow Jones 14% dua hari yang ditopang oleh rencana paket ekonomi US$ 2 triliun untuk mengatasi dampak Covid-19. Sehingga tidak mengherankan teknikal rebound terjadi.
Masih akan terjadi volatilitas tinggi pada IHSG untuk beberapa hari bahkan beberapa pekan. Liza menjelaskan, jika saat ini benar merupakan fase bottoming, maka investor musti terbiasa dengan IHSG yang bergerak naik ataupun turun yang cukup besar secara bergantian.
"Hal ini dimaksudkan untuk membentuk base bagi trend reversal, building volume, dan akumulasi harga saham murah," kata Liza. Meskipun menjadi saat yang tepat untuk akumulasi harga saham murah, Liza tetap menyarankan jangan beli terlalu banyak, cukup 10% dari total dana trading.
Baca Juga: IHSG esok berpotensi koreksi setelah melesat 10%
Sementara itu, untuk IHSG Jumat besok masih akan dipengaruhi oleh bursa Eropa yang saat ini tengah memerah 2% hingga 3%. Di sisi lain, Dow Future juga mengalami minus 100 poin lebih. Ini menjadi pertanda untuk bersiap-siap terhadap pelemahan regional market yang akan berimbas ke pasar besok.
Tapi, Wall Street malam ini dibuka menguat meski klaim pengangguran AS mencapai rekor. "Hari Jumat perlu melihat IHSG mampu tembus level resistance 4.370, akan lebih baik jika bisa clossing di atas 4.400, sambil memperhatikan support di 4.123," imbuh Liza.
Baca Juga: IHSG melesat 10,19%, BEI catat rekor frekuensi transaksi tertinggi
Tidak jauh berbeda, Analis MNC Sekuritas Heritya Wicaksana memperkirakan penguatan IHSG akan berlangsung sementara. Ia memprediksi penguatan akan berlangsung hingga awal pekan depan.
Akan tetapi, lanjut Herditya, perlu juga dicermati pergerakan pada akhir Maret nanti apakah IHSG mampu bertahan di atas level 4.250. Jika mampu bertahan di atas level tersebut, maka IHSG berpotensi rebound. Adapun faktor yang akan mendorong IHSG bertahan di atas level tersebut adalah penyebaran dan penyembuhan Covid-19 serta faktor dari global.
Jika nantinya IHSG benar rebound, Herditya menyarankan investor untuk buy atau hold saham-saham dividend player. "Kami masih menyarankan koleksi saham dividend player seperti ITMG, PTBA, HMSP, dan GGRM," kata Herditya ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (26/3).
Adapun untuk pergerakan IHSG besok Jumat, Herditya memperkirakan akan menguat terbatas dengan range 4.000 hingga 4.500. Sentimen yang memberatkan adalah pergerakan bursa global hari ini yang cenderung tertekan, sehingga mempengaruhi pergerakan IHSG besok.
Baca Juga: Rebound IHSG Hanya Sesaat, Cermati Saham Perbankan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News