Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 401,27 poin atau 10,19% ke level 4.338,90 pada Kamis (26/3). Sektor konsumsi dan sektor keuangan menjadi penopang dengan kenaikan 13% dan 12,96%.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengamati, kenaikan hari ini terjadi setelah beberapa minggu sebelumnya IHSG mengalami rentetan aksi jual. Ia juga mencatat kenaikan hari ini menjadi lonjakan harian yang terbaik sejak tahun 2008.
Meskipun melonjak tinggi, aksi rebound IHSG berpotensi terjadi jangka pendek saja. Ini karena investor asing hanya melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 646 miliar dan indeks future AS mulai kembali melemah.
Baca Juga: IHSG melesat 10,19%, BEI catat rekor frekuensi transaksi tertinggi
"Jumlah kasus pandemik dalam negeri yang melumpuhkan beberapa sektor bisnis masih menjadi beban utama mengiringi penantian dampaknya terhadap ekonomi ke depan," kata Lanjar riset, Kamis (26/3).
Lanjar memprediksi, IHSG masih akan cenderung melemah. Secara teknikal pergerakan IHSG memiliki pola Elliot wave dengan cycle yang lebih kecil menguji target ideal wave 4 pada FR38,2% di kisaran 4.340-an hingga FR61,8% di kisaran 4.600-an.
Jika berhasil break out target pertama, maka akan melanjutkan penguatan. Akan tetapi jika yang terjadi sebaliknya maka skenario bearish berlanjut. IHSG mengakhiri wave 4 dan bergerak pada pola wave 5 dengan potensi pelemahan kembali di bawah level psikologis 4.000.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung berat di akhir pekan dengan potensi melemah pada rentang 4.200 hingga 4.400," imbuh lanjar.
Baca Juga: IHSG melonjak 401 poin atau 10,19% ke 4.338 pada penutupan perdagangan Kamis (26/3)
Salah satu sentimen yang mempengaruhi dari global adalah data tingkat pengangguran AS yang diprediksi akan naik signifikan dan progres dari RUU stimulus US$ 2 triliun. Sementara dari dalam negeri, sentimen pemberatnya masih dari penyebaran Covid-19 yang memicu penutupan sementara bisnis di beberapa daerah.
Analis MNC Sekuritas Heritya Wicaksana melihat IHSG yang menghijau hari ini ditopang oleh bursa global yang menguat kemarin. Pendorong lainnya, bursa AS yang menguat karena The Fed mengadakan program quantitave easing (QE) lewat pembelian obligasi pemerintah untuk mengangkat ekonominya.
Dari dalam negeri, sentimen pendorong IHSG hari ini berasal dari Bank Indonesia (BI) yang telah menyalurkan sejumlah dana untuk melakukan aksi beli kembali (buyback) SBN.
Baca Juga: Terpopuler: Harga emas Antam cetak rekor baru, Akhir pandemi virus corona makin dekat
Tidak jauh berbeda dengan Lanjar, Herditya melihat penguatan hari ini hanya bersifat sementara. Dia memperkirakan IHSG akan menguat hingga awal pekan depan. Sebab, IHSG masih akan terpengaruh oleh faktor penyebaran dan penyembuhan Covid-19, serta bursa global.
Herditya memperkirakan IHSG akan menguat tapi terbatas di level 4.000 hingga 4.500 pada perdagangan Jumat (27/3).
"Perhatikan pergerakan bursa global hari ini yang cenderung tertekan, dimungkinkan akan berpengaruh ke pergerakan IHSG besok," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (26/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News