kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.416   63,00   0,39%
  • IDX 7.008   -99,97   -1,41%
  • KOMPAS100 1.018   -17,87   -1,73%
  • LQ45 779   -13,38   -1,69%
  • ISSI 229   -2,61   -1,13%
  • IDX30 404   -7,83   -1,90%
  • IDXHIDIV20 474   -9,06   -1,88%
  • IDX80 114   -1,95   -1,68%
  • IDXV30 117   -2,06   -1,74%
  • IDXQ30 130   -2,24   -1,69%

Jaga kinerja 2020, HK Metals (HKMU) fokus pada segmen manufaktur aluminium ekstrusi


Jumat, 21 Agustus 2020 / 19:02 WIB
Jaga kinerja 2020, HK Metals (HKMU) fokus pada segmen manufaktur aluminium ekstrusi
ILUSTRASI. Pabrik material bangunan aluminium PT HK Metals Utama Tbk (HKMU)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen sekaligus distributor alumunium ekstrusi dan material bangunan PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) turut merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Sepanjang Januari-Juni 2020, HK Metals Utama mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 18,4% year on year (yoy), dari Rp 565,5 miliar menjadi Rp 461,42 miliar.

Tidak hanya itu, bottom line HK Metals Utama juga menunjukkan hasil negatif pada paruh pertama 2020. Perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia mulai 9 Oktober 2018 ini mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 24,01 miliar, berkebalikan dengan periode sama tahun 2019 yang masih membukukan laba bersih Rp 49 miliar.

Corporate Secretary HK Metals Utama Jodi Priyono mengatakan, wabah Covid-19 yang mulai merebak di Indonesia pada awal Maret 2020 membuat permintaan terhadap bahan bangunan menurun drastis. Di samping itu, siklus industri secara tahunan memang kurang bergairah pada awal tahun.

Baca Juga: PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) Mengandalkan Segmen Pasar Ritel

"Selain itu, salah satu lini bisnis kami, yakni perdagangan Hot Rod Coil (HRC) juga menjadi salah satu penyebab turunnya performa grup karena kuota impor saat ini lebih diperketat," tutur dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/8). 

Berdasarkan laporan keuangan semester 1-2020, HK Metals Utama mencatatkan kinerja nol pada penjualan aluminium coated steel and coil. Padahal, penjualan produk ini pada semester I-2019 masih sebesar Rp 21,22 miliar.

Kemudian, penjualan aluminium berkontribusi sebesar 53% terhadap total pendapatan HK Metals Utama turun 11,53% yoy menjadi Rp 245,89 miliar dari sebelumnya Rp 277,93 miliar. Lalu, penjualan galvalum, mesin dan peralatan, serta pipa PVC masing-masing merosot 61,7%, 40,04%, dan 10,64% yoy menjadi Rp 63,32 miliar, Rp 17,37 miliar, dan Rp 12,62 miliar. Sebaliknya, penjualan baja ringan dan stainless steel masing-masing melesat 193,61% dan 130,76% yoy menjadi Rp 80,31 miliar dan Rp 35 miliar.

Akan tetapi, menurut Jodi, jika dirinci berdasarkan segmennya, bisnis manufaktur HKMU pada semester 1-2020 mengalami kenaikan, yakni 30% yoy menjadi Rp 240,39 miliar. Sebaliknya, segmen bisnis perdagangan anjlok tajam 42% secara tahunan menjadi Rp 241,01 miliar. "Hal ini sejalan dengan strategi HK Metals Utama untuk fokus pada segmen manufaktur aluminium ekstrusi dengan tujuan memperbaiki margin perusahaan," kata dia.

Oleh sebab itu, untuk menjaga kinerja hingga akhir tahun 2020, HK Metals Utama bakal lebih mengalihkan fokus ke segmen manufaktur aluminium ekstrusi. 

"Strateginya adalah dengan meningkatkan produksi karena kami memiliki keunggulan dalam fasilitas produksi dan saluran distribusi yang kuat," ucap Jodi.

Saat ini, kapasitas produksi HKMU yang tersedia adalah sebesar 1.000 metrik ton per bulan. Sementara itu, utilisasi produksi HK Metals Utama per Juli 2020 telah mencapai kurang lebih 70%.

Di samping itu, manajemen HK Metals Utama memprediksi bahwa pasar aluminium pada semester 2-2020 akan tetap stabil dengan sedikit peningkatan setelah adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar. Peningkatan permintaan ini diperkirakan berasal dari pasar ritel untuk keperluan perumahan dan renovasi rumah tinggal.

Selain itu, manajemen juga melihat ada perubahan tren desain ruang dan bangunan sejak wabah Covid-19 yang mana bentuk bangunan pada ruang umumnya didominasi sekat-sekat untuk mengakomodir  social distancing. Nah, beberapa komponen untuk pembentukan sekat ruangan dan arsitektur jendela untuk sirkulasi udara banyak menggunakan aluminium ekstrusi.

Hal ini dinilai dapat menguntungkan HKMU karena pelanggan HKMU saat ini masih didominasi pasar retail, seperti konsumen toko bangunan, distributor, aplikator bangunan, dan fabrikator fasad bangunan yang terkonsentrasi di Jawa dan Sumatra. 

Baca Juga: Optimistis di semester dua, HK Metals (HKMU) genjot penjualan ritel

"Sementara untuk proyek besar, kami masih mengupayakan untuk lebih selektif ke depannya. Mengingat, dalam kondisi seperti ini, beberapa proyek besar mengalami penundaan pelaksanaan," ungkap Jodi.

Selain mempengaruhi kinerja, pandemi Covid-19 juga membuat HKMU harus menunda dan mengkaji ulang rencana ekspansi tahun ini. Sebelumnya, HKMU berencana menambah lima cabang baru pada 2020 di Pulau Sumatra dan Pulau Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×