Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto
Sementara M. Ikhsan Analis NH Korindo Securities menilai kinerja BBRI menarik untuk dicermati. Ikhsan bilang untuk BBRI return of equity (ROE) nya paling tinggi dibanding yang lain. "Secara teknikal BBRI termasuk yang leading di sektornya jadi reboundnya termasuk duluan," kata Ikhsan.
Kuartal pertama kemarin ROE BBRI berada di level 26,55%. Sementara BBNI dinilai cukup siap menjadi bank persepsi karena telah melakukan roadshow dengan KBRI Singapura. BBNI, BMRI, dan BBRI juga sudah lama melakukan sosialisasi kepada para nasabah dan para debitur.
M. Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan BBNI memiliki produk dan unit usaha yang mampu menunjangnya sebagai bank persepsi seperti produk treasury dan wealth management serta BNI Securities dan BNI Asset Management.
Berbicara mengenai target dana repatriasi yang akan masuk ke bank persepsi tersebut, kata Nafan BBNI ditargetkan bisa menampung Rp 70 triliun dan BBRI Rp 75 triliun.
Kiswoyo Adi Joe analis Investa Saran Mandiri mengatakan dengan masuknya BBRI ke dalam bank persepsi akan membantu untuk menambah likuiditas BBRI.
"Sehingga untuk menaikkan pinjaman kreditnya BBRI tidak perlu lagi menerbitkan obligasi tetapi bisa mendapatkan dana pihak ketiga dengan cost yang lebih murah," kata Kiswoyo.