Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Oktober 2019 mendatang. Perusahaan ini berencana menggelar Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) dengan melepas sebanyak-banyaknya 25% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Itama Ranoraya bakal melepas 400 juta saham biasa. Nilai nominal saham baru ini dipatok Rp 50 per saham. Sementara, harga penawaran saham IPO Itama Ranoraya berkisar Rp 315 - Rp 375 per saham. Oleh karena itu, target perolehan dananya sebesar Rp 126 miliar - Rp 150 miliar.
Baca Juga: Meski ibu kota pindah, Bumi Serpong Damai (BSDE) tetap fokus di Jabodetabek
Dari rentang harga segitu, saham Itama Ranoraya PER-nya sebesar 10,94 kali - 13,03 kali di mana estimasinya dilihat dari PER 2020. Adapun PER sahamnya lebih kecil dibanding dengan rata-rata PER industrinya berada di 16 kali.
Perusahaan alat kesehatan ini menggandeng BNI Sekuritas dan Mirae Aset Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek.
Direktur Utama Itama Ranoraya Teten W. Setiawan menyatakan langkah perusahaan untuk go public ditopang rasa optimistis karena Itama Ranoraya sudah berjibaku di industri alat kesehatan lebih dari 10 tahun.
"Selain itu, perusahaan ini juga didukung dengan tim manajemen yang berpengalaman dalam industri alat kesehatan sehingga dapat bertahan dan terus berkembang," jelasnya dalam paparan publik di Gedung Thamrine Nine, Kamis (12/9).
Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) dikabarkan akan menggelar roadshow di sisa September 2019
Teten menyatakan Itama telah memperoleh beberapa pencapaian melalui kerjasama dengan pemerintah seperti pengadaan alat suntik dan reagensia ke Kementerian Kesehatan RI dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Lalu kebutuhan reagenesia screening Darah untuk PMI, kebutuhan ADS untuk BKKBN, dinas kesehatan daerah, rumah sakit, puskesmas, dan apotik. Selain itu juga memenuhi kebutuhan bahan habis pakai Terumo Bct di Klinik Spesialis.
Direktur Itama Ranoraya Heru Firdausi menjelaskan rencana penggunaan dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi 60% akan digunakan untuk mengembangkan pusat dan jejaring pemasaran secara bertahap di beberapa kota di Indonesia selama 2019-2020.
"Sisanya 40% akan digunakan memperkuat modal kerja perusahaan," jelasnya.
Baca Juga: Ramai polemik audisi bulu tangkis, intip gurita bisnis Grup Djarum
Setelah penawaran umum hari ini, pada 11 September- 18 September 2019 akan masuk periode bookbuilding. Jika tidak ada halangan pada 10 Oktober 2019 mendatang perusahaan alat kesehatan ini akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebagai tambahan informasi, Itama Ranoraya adalah perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta Timur yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi alat kesehatan.
Itama Ranoraya mendistribusikan beberapa perangkat medis seperti Oneject Auto Disable Syringe (ADS), Abbot Diagnostik, Terumo BCT dan Ortho Clinical Diagnostic.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News