kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu tapering AS tidak meredam prospek reksadana denominasi dolar AS


Kamis, 24 Juni 2021 / 22:45 WIB
Isu tapering AS tidak meredam prospek reksadana denominasi dolar AS
ILUSTRASI. Isu tapering AS tidak meredam prospek reksadana denominasi dolar AS


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

Selain itu dengan tingkat likuiditas global yang berlimpah, investor diproyeksikan masih masuk ke pasar saham yang memiliki potensi pertumbuhan dalam fase pemulihan ekonomi pasca pandemi.  Selain tapering, justru risiko pasar saham global saat ini datang dari varian baru Covid-19. 

Sementara kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dollar AS yang memiliki aset obligasi denominasi dollar AS juga akan terpengaruh sentimen hawkish dan rencana tapering AS. "The Fed yang mulai mendiskusikan tapering tentu akan menjadi sentimen negatif bagi pasar obligasi dan menaikkan yield US Treasury," kata Rizky. 

Baca Juga: Kurs rupiah makin melemah ke Rp 14.460 per dolar AS pada Kamis (24/6) siang

Rizky mengatakan, obligasi pemerintah denominasi dollar AS saat ini memiliki yield spread sekitar 60 basis poin dibanding dengan US Treasury di tenor 10 tahun. Spread ini sudah mengecil dibandingkan pada saat pra-Covid di sekitar 100 bps karena kenaikan yield US Treasury yang cukup kencang secara year to date. 

Namun, rendahnya level inflasi Indonesia serta level real yield obligasi Indonesia yang masih positif jadi meredam sentimen negatif tapering AS atas obligasi INDON. "Kami menilai kestabilan nilai tukar rupiah penting untuk menopang kinerja obligasi INDON," kata Rizky .

Selanjutnya: Kurs rupiah melemah lagi ke Rp 14.455 per dolar AS pada Kamis (24/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×