Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah makin melemah di siang ini. Kurs rupiah spot berada di Rp 14.460 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pukul 12.05 WIB, Kamis (24/6).
Rupiah melemah 0,19% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.433 per dolar AS. Persentase pelemahan rupiah ini terbesar kedua di Asia, setelah baht yang melemah hingga 0,37%.
"Lonjakan infeksi virus corona lagi yang mengganggu parlemen dan pengadilan menjadi kekhawatiran dan menahan sentimen investor," kata Irene Cheung, foreign exchange strategist ANZ di Singapura kepada Bloomberg.
Cheung menambahkan bahwa permintaan lelang SUN pada Selasa lalu positif tapi aksi jual oleh investor asing masih berlanjut. Menurut data Kementerian Keuangan, investor asing menjual bersih US$ 149,4 juta surat utang negara (SUN) pada 22 Juni.
Investor asing mencatat jual bersih tiga hari berturut-turut di pasar SUN. Tapi, yield obligasi negara tenor 10 tahun turun 4 basis points (bps) menjadi 6,56% yang menunjukkan kenaikan harga obligasi.
Baca Juga: IHSG berbalik turun 0,32% ke 6.015 di akhir perdagangan sesi I, Kamis (24/6)
Komentar hawkish dari Federal Reserve pun masih menjadi penekan terbesar mata uang dan pasar saham Asia. Presiden Fed Dallas Robert Kaplan menyebut, ekonomi AS akan memenuhi syarat untuk tapering pembelian aset lebih cepat daripada prediksi. Dia menambahkan ada potensi kenaikan satu kali suku bunga acuan pada tahun depan.
Sementara won menguat setelah Bank of Korea memberi sinyal kenaikan suku bunga dari rekor terendah saat ini 0,5%. Bank sentral menaikkan prediksi inflasi menjadi 1,8% dari sebelumnya 1,5%.
"Bank of Korea mungkin akan menjadi bank sentral pertama di Asia yang menaikkan suku bunga, tapi won belum pulih dari efek Federal Open Market Committee, mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga sudah dihitung pasar," kata Alvin Tan, head of FX strategy RBC Capital Markets dalam catatan yang dikutip Bloomberg.
Baca Juga: Kurs rupiah melemah lagi ke Rp 14.455 per dolar AS pada Kamis (24/6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News