kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ISSP anggarkan capex Rp 200 miliar tahun ini


Selasa, 25 Juni 2013 / 17:43 WIB
ISSP anggarkan capex Rp 200 miliar tahun ini
ILUSTRASI. Philips terkenal dengan produk home appliances yang berkualitas, termasuk air fryer.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar tahun ini. Sampai 2015 mendatang, perusahaan produsen pipa baja dan turunannya ini menganggarkan capex multiyear senilai Rp 1,3 triliun.

Wakil Direktur Utama ISSP Tedja Sukmana Hudianto menuturkan, keseluruhan pendanaan capex berasal dari hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang dilakukan pada Februari 2013 lalu serta kas internal perseroan.

Tedja merinci, perseroan hanya berhasil menghimpun dana IPO sebesar Rp 800 miliar. Dana itu lebih rendah dari target dana perseroan yang berkisar antara Rp 1,5 triliun-Rp 1,6 triliun. Dengan begitu, perseroan menargetkan capex multiyear sampai 2015 mencapai Rp 1,3 triliun.

"Untuk IPO, kami ada range atas dan range bawah. Pada waktu itu kami memprediksikan range atas sebesar Rp 1,5 triliun sampai Rp 1,6 triliun. Namun yang tercapai hanya Rp 800 miliar saja. Jadi kami merevisi capex multiyear kami menjadi Rp 1,3 triliun," kata Tedja di Jakarta, Selasa (25/6).

Dengan hasil ini, perseroan terpaksa menunda beberapa proyek dan lebih mementingkan proyek-proyek yang lebih cepat menghasilkan uang. Rencana proyek yang tertunda diantaranya seperti rencana pemindahan mesin dari Pasuruan ke Gresik.

"Karena kami lihat demand (permintaan)-nya tinggi. Jadi kami lebih memilih untuk membangun pabrik di Karawang dan Surabaya," ujar Tedja. Lebih lanjut, Tedja mengatakan, capex akan digunakan untuk menambah kapasitas pabrik di Karawang dan Surabaya.

Selain itu, capex juga digunakan untuk perbaikan mesin. Kapasitas pabrik di Karawang akan ditambah dari 3.500 ton pipa baja per bulan menjadi 8.000 ton sampai dengan 10.000 ton pipa baja per bulan. Sementara pabrik di Surabaya total kapasitasnya akan mencapai 100.000 ton pipa baja per bulan.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ini, ISSP juga memutuskan untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2012 dan baru akan membagikan pada tahun buku 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×