Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) terus melancarkan prosesnya meraih utang. Pada penghujung tahun ini, ISAT akan mendapatkan pinjaman perbankan senilai Rp 600 miliar.
"Bulan ini akan penandatanganan. Jadi semua rencana pendanaan tahun 2014 sudah dieksekusi dengan baik," sebut Andromeda Tristanto, Investor Relation ISAT, kepada KONTAN, Senin, (8/12).
Ia bilang bahwa ISAT akan mengikat perjanjian dengan satu bank lokal dan satu bank asal Jepang pada pekan ini. Tenor yang diperoleh untuk pinjaman tersebut adalah maksimal 3 tahun. Dus, pinjaman itu merupakan bagian dari Revolving Credit Facility (RCF) sebesar US$ 500 juta yang berdenominasi dalam rupiah dan dollar.
Andromeda mengatakan, ISAT telah mendapatkan utang Rp 4,3 triliun untuk RCF tersebut. Pinjaman itu antara lain Rp 700 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Rp 250 miliar dari Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ senilai Rp 250 miliar, Rp 350 miliar dari PT Bank BNP Paribas Indonesia, dan lain-lain.
Rencananya, ISAT akan menggunakan dana pinjaman itu untuk melakukan pembiayaan kembali atau refinancing utang jatuh tempo, belanja modal atau capital expenditure (capex), serta belanja operasional atau operational expenditure (opex). Sekedar informasi, ISAT menganggarkan capex Rp 7 triliun sampai Rp 7,5 triliun di 2015.
Emiten halo-halo ini pun memiliki beberapa utang jatuh tempo di tahun depan. Terdapat pinjaman sebesar Rp 1,5 triliun dari PT Bank Central Asia (BBCA) yang akan jatuh tempo 10 Februari 2015. Lalu Rp 650 miliar dari Bank Sumitomo Mitsui Indonesia yang jatuh tempo akhir 2015. ISAT juga memiliki obligasi Indosat keenam tahun 2008 seri B senilai Rp 320 miliar yang akan jatuh tempo 9 April 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News