Reporter: Annisa Aninditya Wibawa, Amailia Putri Hasniawati | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton menetapkan harga penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) di kisaran tengah. Harga IPO perusahaan di bidang beton pracetak ini di Rp 590 dari kisaran awal Rp 470-Rp 630 per saham.
Wika Beton melepas 2,04 miliar saham setara 23,47% dari modal disetor dan ditempatkan. "Kami memperkirakan dana hasil IPO mencapai Rp 1,2 triliun," ucap Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan Wika Beton.
Sebesar 39,5% dana hasil IPO untuk membangun pabrik baru di Lampung Selatan, Pasuruan dan Kalimantan Timur. Sebesar 19,5% untuk menambah kapasitas pabrik. Lalu 19,4% hasil IPO untuk membeli alat pancang inner boring dan menambah alat post tensioning. Selebihnya, untuk mengolah tambang material dan untuk unit perbengkelan.
Untuk IPO ini, Wika Beton telah melakukan roadshow domestik. Wika Beton juga roadshow internasional pada 10-14 Maret di Kuala Lumpur, Singapura dan Hong Kong. "Penyerapan bagus sekali. Malah oversubscribed," kata Marciano Herman, Direktur Utama Danareksa Sekuritas. Selain Danareksa Sekuritas, Wika Beton menunjuk Bahana Securities, Mandiri Sekuritas, dan Sucorinvest Central Gani sebagai penjamin emisi.
Wika Beton juga telah memperoleh penyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Maret. Penawaran umum IPO pada 28 Maret-2 April, dan pencatatan 8 April.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menilai, saham Wika Beton menarik. Namun, price to earning ratio (PER) lebih tinggi dibanding industri. Ia menghitung, PER Wika Beton sebesar 16,31 kali dan industri 15,65 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News