kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,08   -0,94   -0.10%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IPO, Victoria Care Indonesia pasang harga penawaran Rp 100 per saham


Selasa, 08 Desember 2020 / 10:32 WIB
IPO, Victoria Care Indonesia pasang harga penawaran Rp 100 per saham
ILUSTRASI. Produk wewangian tubuh produksi PT Victoria Care Indonesia Tbk.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Victoria Care Indonesia tengah melaksanakan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Masa penawaran umum emiten dengan kode saham VICI ini berlangsung mulai Selasa, 8 Desember 2020 sampai dengan Jumat, 11 Desember 2020.

Victoria Care menawarkan 1,01 miliar saham atau setara 15,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawarannya adalah sebesar Rp 100 per saham. Dengan begitu, Victoria Care akan mengantongi dana segar Rp 100,8 miliar dari IPO ini.

Perusahaan  kosmetik dan perawatan tubuh ini akan menggunakan 26% dana IPO digunakan untuk membeli aset tetap berupa tanah dan bangunan demi menunjang fasilitas pergudangan Victoria Care. Sementara sisanya, sekitar 74% akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Victoria Care.

Tanggal penjatahan saham jatuh pada 15 Desember 2020 dan pengembalian uang pemesanan serta distribusi saham secara elektronik pada 16 Desember 2020. Kemudian, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) berlangsung pada 17 Desember 2020.

Baca Juga: Melantai di BEI, harga saham Djasa Ubersakti (PTDU) melesat 35%

Selama tujuh bulan pertama 2020, Victoria Care membukukan penjualan sebesar Rp 617,97 miliar. Jumlah tersebut hampir menyamai perolehan penjualan sepanjang tahun penuh 2019 yang mencapai Rp 797,79 miliar. Pertumbuhan penjualan pada 2019 sebesar 34,1% jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2018.

Sementara itu, laba bersih selama tujuh bulan pertama tahun 2020 sudah mencapai Rp 97,08 miliar. Jumlah ini mendekati laba bersih tahun 2019 penuh yang sebesar Rp 111,76 miliar. Dalam empat tahun berturut-turut, Victoria Care berhasil membukukan margin laba kotor rata-rata di atas 50%.

Direktur Utama sekaligus pendiri Victoria Care Billy Hartono Salim mengatakan, inovasi yang tiada henti di tingkat domestik maupun global telah mengantarkan perusahaannya memiliki berbagai jenis produk perawatan tubuh dan komestik yang lengkap. Victoria Care Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang berdiri pada tahun 2007. Visinya  adalah untuk menjadi perusahaan kosmetik dan perawatan tubuh terbaik di Asia.

Perusahaan ini menawarkan rangkaian produk, seperti lulur, body butter, minyak zaitun, lotion, sabun, masker wajah, vitamin rambut, pewarna rambut, shampo, dan lain-lain. Victoria Care tujuh merek, yaitu Herborist (produk perawatan tubuh dengan konsep natural), Miranda (produk pewarna dan juga perawatan rambut), Victoria (produk perawatan tubuh dan wewangian tubuh berkonsep praktis dan modern), Sixsence (produk pewangi tubuh untuk remaja), Iria (produk perlengkapan mandi dari bahan susu kambing), Nuface (produk masker perawatan wajah dan kapas kecantikan), dan CBD (produk perawatan dan pewarna rambut yang digunakan para hairdresser profesional).

Baca Juga: Pasar Saham Bullish, Hajatan IPO Akhir Tahun Semarak

Menurut Billy, strategi R&D serta produksi yang diterapkan perusahaan memberikan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan dan mempercepat peluncuran produk baru. "Kemampuan yang dimiliki Victoria Care ini telah membantu perusahaan untuk menanggapi dengan cepat tren-tren baru yang terjadi di pasar serta menyesuaikan dengan perubahan pola konsumen," kata Billy dalam siaran pers, Selasa (8/12).

Saat ini, Victoria Care memiliki jaringan distribusi produk dari Aceh hingga Papua dan jaringan global ke beberapa negara di Asia dan Timur Tengah. Negara tujuan ekspor utama di Asia adalah Jepang, China, Korea, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Hong Kong.

Victoria Care memiliki lima kantor cabang, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar, serta 30 distributor. Produk Victoria Care dijual melalui lebih dari 60.000 pengecer tradisional, lebih dari 9.000 pengecer modern, dan lebih dari 3.000 pedagang grosir tradisional, dan lain-lain. Menurut Billy, kedekatan dengan pedagang lokal menjadi keunggulan distribusi dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya terutama produk-produk dari luar negeri.

Baca Juga: Bursa mulai pulih, investor ritel menjadi penopang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×