Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan emiten baru, Selasa (8/12). Perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi dan perusahaan holding, PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU), secara resmi telah mencatatkan sahamnya di bursa hari ini.
Mengutip RTI Business, saat perdagangan perdana saham PTDU melesat hingga 35% ke harga Rp 135 dari sebelumnya Rp 100. Dengan demikian, saham PTDU langsung terkena auto reject atas atau ARA. Menurut aturan perdagangan BEI, saham dengan harga acuan Rp 50 hingga Rp 200 akan terkena ARA jika kenaikan harganya mencapai 35%
Emiten ke-34 yang melantai di bursa tahun 2020 itu menawarkan 300 juta saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga nominal Rp 50 per saham. Adapun harga pelaksanaannya dipatok Rp 100 per saham. Dengan demikian, dana yang terhimpun melalui penawaran saham tersebut mencapai Rp 30 miliar.
Proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) digelar pada 30 November 2020 hingga 2 Desember 2020. Mengutip catatan resminya, PTDU mengalami oversubscribed hingga 124,08 kali dari penawaran pooling. Dalam pelakasanaan IPO itu, PTDU menggandeng PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi efek.
Baca Juga: Djasa Ubersakti (PTDU) akan listing di BEI hari ini, cermati profilnya berikut
PTDU akan menggunakan dana yang diperoleh melalui proses IPO untuk membayar utang bank BRI sekitar Rp 5 miliar atau setara 16,66%. Sementara, 44,44% lainnya dimanfaatkan untuk pembelian alat dalam rangka peremajaan alat. Sisanya, akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional.
"Langkah perusahaan untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dengan membuka pilihan-pilihan pendanaan untuk kami dapat menangkap peluang di masa depan," jelas Direktur Utama Djasa Ubersakti Heru Putranto dalam siaran pers, Selasa (8/12).
Di sisi lain, tata kelola perusahaan yang baik dan prinsip keterbukaan sebagai perusahaan publik diharapkan dapat menjadi nilai tambah dalam mendapatkan kepercayaan lebih dari para pelanggan di masa depan.
Adapun Heru tidak menutup kemungkinan perusahaannya akan mengerjakan peluang jasa konstruksi di bidang jalan raya, jalan tol, terminal, saluran irigasi, bendungan, pelabuhan, jembatan,bandara. Perusahaannya juga akan menggerakkan kembali bidang minyak dan gas agar peluang usaha proyek yang dikerjakan semakin beragam. "Pengerjaan jasa konstruksi proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang beragam jenisnya, akan membuat potensi pendapatan perseroan menjadi semakin besar," imbuh Heru.
Baca Juga: Rupiah Jisdor tergelincir 0,21% ke Rp 14.164 per dolar AS pada Selasa (8/12)
Di sisi lain, melalui entitas anaknya, PT Djasa Ubersakti Properti, PTDU sedang mengembangkan bisnis dan sewa properti. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya menambah sumber pendapatan berulang atau recurring income. Di sisi lain, langkah ini menjadi diversifikasi untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis usaha.
Sekadar informasi, PTDU merupakan kontraktor swasta nasional di Indonesia. Kegiatan usaha jasa konstruksi telah dimulai sejak tahun 1971 dengan melaksanakan pekerjaan di sektor minyak dan gas. Ini menjadikan PTDU sebagai salah satu kontraktor swasta pertama yang terlibat di jasa konstruksi minyak dan gas.
Hingga saat ini beragam proyek telah dikerjakan PTDU. Portofolionya antara lain apartemen, rumah susun, hotel, pusat pembelanjaan, pabrik, perkantoran, sarana publik dan lainnya yang berasal dari sektor swasta dan pemerintah.
Baca Juga: Indeks sektor pertambangan naik 13,48% year to date, cermati rekomendasi saham ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News