Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. PT Express Transindo Utama Tbk (Express Group) akan mengakuisisi 100% kepemilikan saham atas PT Ekspress Mulia Kencana (EMK). Nilai akuisisi mencapai Rp 67 miliar atau setara 28,45% dari total ekuitas perseroan per 30 April 2012.
Dengan akuisisi tersebut, Express Transindo akan memperoleh ijin operasi baru milik EMK untuk 2.000 unit taksi. Hal ini sejalan rencana ekspansi Express Transindo untuk menambah unit taksi menjadi lebih dari 8.000 unit taksi pada akhir tahun. Saat ini, total unit taksi reguler Express Transindo sebanyak 7.000 unit.
"Perusahaan yang diakuisisi ini merupakan pihak ketiga dan bukan perusahaan terafiliasi," ujar Direktur Keuangan Express Transindo David Santoso, Rabu (3/10).
Berdasarkan prospektus IPO Perseroan, EMK memiliki 2.000 izin prinsip taksi yang diperoleh dari Dinas Perhubungan tanggal 9 dan 10 Agustus 2012 yang akan berlaku sampai dengan Februari 2013. Sampai dengan diterbitkannya Prospektus, EMK belum beroperasi secara komersial. EMK merupakan anak usaha dari PT Ekspress Transportasi Antarbenua (ETA).
Sesuai Prospektus, Express mengalokasikan 63% dari dana IPO untuk pengembangan investasi baru taksi regular dan perangkat pendukung lainnya. Namun, karena harga penawaran perdana belum ditetapkan, maka Perseroan belum dapat menyebut angka pasti alokasi dana IPO untuk pengembangan.
David memaparkan, saat ini 90% pendapatan perseroan berasal dari pengoperasian taksi reguler. Sisanya bersumber dari bisnis jasa transportasi limousine, taksi premium, dan bus. Mayoritas taksi reguler beroperasi di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek). Ke depan, Express Group berencana melebarkan bisnisnya ke Medan dan Lombok sejalan dengan pengembangan bandara udara baru di dua kawasan tersebut.
Penambahan armada ini tentunya bakal mendongkrak kinerja keuangan perusahaan. David memaparkan, dalam tiga tahun mendatang Express Group menargetkan menjadi pemain taksi nomor satu di Jadetabek dengan pangsa pasar nasional 30%-35%.
"Laba bersih tahun 2013 kami harapkan meningkat dua kali lipat dari pencapaian akhir 2012," ungkap David tanpa menyebut target laba bersih tahun 2012.
Ia menuturkan, per 30 April 2012 laba bersih perseroan tercatat Rp 28,4 miliar dengan pendapatan Rp 155,5 miliar. Sementara itu, akhir 2011 perseroan membukukan pendapatan Rp 338,4 miliar dan laba bersih Rp 60,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News