kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IPO, BRI Syariah siap roadshow ke luar negeri


Kamis, 05 April 2018 / 19:07 WIB
IPO, BRI Syariah siap roadshow ke luar negeri
ILUSTRASI. IPO BRI Syariah incar dana hingga Rp 1,70 triliun


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Syariah Tbk bermaksud melepas 2,62 miliar saham perusahaan melalui proses initial public offering (IPO). Perusahaan bermaksud menjaring dana sekitar Rp 1,32 triliun-Rp 1,70 triliun.

Masa penawaran awal akan dilakukan pada 5-20 April 2018. Sedangkan untuk calon investor umum akan berlangsung pada 2, 3, dan 4 Mei 2018. “Roadshow kami upayakan di dalam negeri dulu, kemarin sudah dilakukan non deal roadshow,” kata Moch Hadi Santoso, Direktur Utama PT Bank BRI Syariah Tbk di Jakarta, Kamis (5/4).

Selain di dalam negeri, pihaknya juga membuka peluang di luar negeri. “Negaranya Hongkong, Singapura, dan Malaysia,” katanya.

Aksi IPO menjadi langkah perusahaan untuk mempebesar perusahaan. Pihaknya menargetkan bisa menjadi bank syariah terbesar dalam jangka waktu 3-5 tahun mendatang. “Makanya kami terus memupuk modal,” ujarnya.

Meski demikian, pihaknya menolak berkomentar lebih jauh soal potensi pengembangan perusahaan lewat anorganik atau akuisisi. “Masih belum ada, karena harus izin dulu,” lanjutnya.

Suprajarto, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyatakan, potensi syariah di Indonesia bukan hanya berlaku pada umat muslim, namun juga terbuka peluang pada umat lain. Untuk itu, dia melihat potensi bank syariah masih cukup baik. “Populasi penduduk Indonesia sungguh luar biasa,” ujarnya.

Menurutnya, dengan naik kelas menjadi BUKU III, BRI Syariah bisa merambah dan memperluas cakupan bisnis. Sebab, saat ini bank BUKU II lebih terbatas. “Kami sebagai induknya, BRI Syariah bisa jadi terbesar dari aset, dan jumlah nasabah karena juga didukung nasabah induk,” imbuh Suprajarto.

Produk pembiayaan diantaranya bisa berupa bisnis umroh dan haji yang potensial untuk perbankan syariah, sistem ekonomi halal, dan beberapa potensi lainnya. “Kami dari induk mendukung penuh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×