Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BRI Syariah Tbk atau BRI Syariah menggelar rangkaian penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perusahaan melakukan paparan public dan due dilligence meeting di Jakarta, Kamis (5/4).
Dari pertemuan tersebut, diinformasian perusahaan akan menawarkan saham IPO pada rentang Rp 505-Rp 650 per saham.
Rencananya, perusahaan akan melepas sekitar 2.623.350.600 saham atau setara 27% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor BRI Syariah setelah IPO. Artinya, perusahaan mengincari dana IPO berkisar Rp 1,32 triliun sampai Rp 1,70 triliun.
Masa penawaran awal akan berlangsung pada 5-20 April 2018. “Tujuan IPO ini guna memperoleh tambahan dana dari masyarakat yang akan digunakan perseroan dalam pengembangan bisnis sekaligus memperkuat industri syariah di tanah air,” kata Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso di Jakarta, Kamis (5/4).
Dia menambahkan, ini merupakan IPO pertama bagi bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN. BRI Syariah merupaan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Hadi mengungkapkan, BRI Syariah segera melantai di Bursa Efek Indonesia pada semester I-2018.
IPO ini juga menjadi langkah strategis BRI Syariah untuk menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. Menurutnya, langkah ini juga untuk menjadi bank ritel modern terbesar di Indonesia. Untuk itu, IPO juga ditujukan untuk menguatkan modal inti perusahaan.
“IPO ini juga akan menemapatkan bank BRI Syariah menjadi bank kategori BUKU III, sehingga akan memudahkan dalam pengembangan produk dan jaringan,” ujarnya.
Dalam aksi ini, perusahaan menujuk empat penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriters yaitu PT Bahana Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas, dengan kesanggupan penuh atau full commitment berdasarkan hasil penawaran awal (bookbuilding).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News