Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) optimistis mampu melanjutkan perolehan kinerja yang positif pada tahun ini. Pada tahun lalu, IPCM berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 18% menjadi Rp 820 miliar, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 697 miliar.
Pendapatan jasa kapal dari segmen terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) pada tahun lalu meroket 93% menjadi Rp 206 miliar. Sedangkan pendapatan jasa kapal dari segmen Terminal Khusus (Tersus) naik signifikan sebanyak 52% menjadi Rp 134 miliar.
"Peningkatan pendapatan yang diiringi efisiensi pada pos beban umum dan administrasi serta beban operasi lainnya membuat IPCM mencatat kenaikan dari sisi laba bersih sebesar 70% menjadi Rp 136,5 miliar pada 2021," kata Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf, Kamis (23/6).
Baca Juga: Jasa Armada (IPCM) Alokasikan 80% dari Laba Bersih Tahun Buku 2021 untuk Dividen
Dalam catatan Kontan, tumbuhnya pendapatan IPCM juga tak lepas dari upaya perusahaan dalam memperkuat pendekatan dan perluasan pasar. Perusahaan ini telah menyiapkan strategi untuk mengerek kinerja tahun ini.
Pertama, IPCM melakukan diversifikasi untuk masuk ke market baru, penciptaan diferensiasi, pertumbuhan ekspansi pasar, hingga menjalankan penetrasi dan sinergi.
Dari segi belanja modal, IPCM mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 250 miliar pada tahun 2022 ini. Dana tersebut akan dipakai untuk penambahan armada kapal serta investasi di bidang teknologi.
Mengenai ekspansi armada, IPCM terus merealisasikan rencana penambahan kapal sebanyak 6 unit secara bertahap pada tahun 2021-2023. Terdiri dari 3 unit kapal tunda dan 3 kapal pandu. Dimana 4 kapal sudah berkontrak, sedangkan 2 kapal lainnya masih dalam proses lelang.
Terkait penggunaan dana hasil IPO, Amri menjelaskan, dari total dana hasil penawaran umum sebesar Rp 43,9 miliar telah digunakan untuk modal kerja, kemudian Rp 227,2 miliar telah terealisasi untuk pembangunan 4 kapal tunda, sedangkan Rp 90,5 miliar telah dialokasikan untuk pembangunan 1 kapal tunda dan 3 kapal pandu.
"Sisa Rp 77,7 miliar akan digunakan untuk kebutuhan investasi lainnya pada tahun 2022," tambahnya.
Pasca merger, Amri menambahkan, IPCM memiliki cakupan wilayah yang semakin luas yang memberikan peluang yang besar bagi Perseroan untuk meningkatkan volume bisnisnya.
Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) Ekspansi Pelayanan Jasa Kapal Tunda di Nipa, Batam
Pada 2021 IPCM beroperasi di 12 pelabuhan di berbagai wilayah di Indonesia serta berhasil menambah berbagai proyek dan klien di luar grup Pelindo.
Pada perdagangan Kamis (23/6) harga saham IPCM turun 0,66% ke Rp 600 per saham. Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, secara teknikal IPCM saat ini dalam tren bullish dengan potensi menuju level 338 yang masih terbuka melihat indikator MACD pada chart daily bergerak di area positif meskipun masih mengindikasikan pelemahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News