kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investor sudah mengantisipasi penurunan suku bunga The Fed, ini arah IHSG berikutnya


Kamis, 01 Agustus 2019 / 19:32 WIB
Investor sudah mengantisipasi penurunan suku bunga The Fed, ini arah IHSG berikutnya


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Robertus melanjutkan, Bank Indonesia (BI) juga sudah memastikan untuk terus menyesuaikan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kondisi perekonomian yang berbeda antara AS dengan Indonesia membuat kebijakan terhadap suku bunga acuan menjadi berbeda pula. “Ke depan AS mungkin tidak akan menurunkan suku bunga lagi dalam waktu dekat sementara Indonesia masih membutuhkan suku bunga yang lebih rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

Baca Juga: IHSG berpeluang naik pada perdagangan terakhir pekan ini

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang digelar pada 17-18 Juli 2019 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan. BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,75%.

Jika ingin menurunkan suku bunga acuan lagi, Robertus menyarankan agar BI menjaga rentang waktu setelah The Fed mengumumkan penurunan bunga acuan. “Terlalu dekat (rentang waktunya) malah berbahaya,” ujarnya.

Baca Juga: IHSG akhirnya turun setelah bergerak mendatar seharian

Hari ini IHSG ditutup koreksi 0,14% ke level 6831. Hingga akhir 2019, Robertus memprediksi IHSG akan bertengger di level 6.650-6.700.

Ia pun merekomendasikan beberapa saham yang masih layak diakumulasikan setelah The Fed mengumumkan penurunan suku bunga acuan:

1. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Robertus menilai, kedua perusahaan ini mendapat laba yang cukup menggembirakan dan diperkirakan berlanjut di semester II 2019.

2. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Menurutnya, potensi keberlanjutan pembangunan infrastruktur akan menaikkan nilai kontrak masing-masing di paruh kedua 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×