Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pascapenurunan suku bungan acuan oleh The Fed, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat ditutup turun sebesar 0,14% ke level 6.381,54 pada akhir sesi perdagangan Kamis (1/8). Namun demikian, IHSG diprediksi masih berpeluang menguiat besok (2/8).
Menurut analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Aprilinony, koreksi yang terjadi pada IHSG hari ini disebabkan oleh sudah terprediksinya jumlah penurunan suku bunga acuan The Fed.
“Prediksi awal The Fed akan memotong sebesar 50 basis poin sehingga mengurangi sentimen positif terhadap bursa. Karena Bank Indonesia juga memotong suku bunga sebesar 25 poin sehingga tidak berpengaruh cukup signifikan,” kata Chris, Kamis (1/8).
Baca Juga: Perdagangan indeks LQ45 baru, lima saham ini jadi top gainers
Chris melihat, sentimen data produk domestik bruto Indonesia yang akan keluar Senin (5/8) yang diprediksikan melemah juga akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG.
Sementara menurut Kepala Riset Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, koreksi yang terjadi pada IHSG hari ini juga dipengaruhi oleh rilis data indeks kinerja manufaktur PMI yang hasilnya berada di bawah ekspektasi serta di bawah level ekspansi.
“Indikasi perlambatan ekspansi industri menjadi sasaran utama alasan investor melihat musim liris laporan keuangan rata-rata di bawah yang diharapkan,” kata Lanjar.
Baca Juga: The Fed memangkas suku bunga, ini proyeksi IHSG selanjutnya
Untuk esok hari, Chris melihat IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen penurunan suku bunga The Fed dan data GDP Indonesia. Chris memproyeksikan esok hari IHSG akan cenderung melemah dan berada di kisaran level 6.370-6.450. Sementara Lanjar Nafi memproyeksikan IHSG akan kembali bergerak terkonsolidasi menguat di kisaran level 6.354-6.400.
Adapun saham-saham yang layak diakumulasikan esok hari menurut Chris antara lain BUMI, WEGE, dan KRAS. Lanjar merekomendasikan LSIP, INKP, SMBR, BBNI, BBTN, BBCA, PGAS, INDY, WEGE, ADHI, UNTR, dan AKRA untuk diakumulasikan pada perdagangan esok hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News