Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
“Yang terpenting adalah tetap berpendirian bijak, melakukan riset yang teliti, dan diversifikasi portofolio untuk menghadapi potensi perubahan dalam pasar dengan keyakinan,” imbuh Yudho.
Sebagian besar investor kripto telah belajar untuk menghadapi volatilitas pasar sebagai bagian dari perjalanan investasi mereka. Investor mungkin menahan aksi jual-beli dalam situasi tertentu, tetapi ini juga bisa menjadi kesempatan untuk memantau pasar dengan lebih cermat dan membuat keputusan yang lebih bijak.
“Terlebih lagi, faktor-faktor seperti dukungan regulasi yang semakin matang dan perkembangan teknologi blockchain yang terus berlanjut dapat memberikan kepercayaan tambahan kepada investor,” tambah Yudho.
Yudho menuturkan, transaksi di Tokocrypto sendiri terus menunjukkan perkembangan yang positif. Walaupun jumlah transaksi keseluruhan tidak dapat diungkapkan, volume trading tertinggi tercatat pada bulan Februari mencapai lebih dari US$ 344 juta atau sekitar Rp 5,3 triliun.
Pada bulan Agustus lalu, Tokocrypto mencatat bahwa transaksi hampir mencapai US$ 300 juta atau setara Rp 4,6 triliun. Aset kripto yang paling banyak diperdagangkan di platform Tokocyrpto meliputi USDT, BIDR, BTC, BNB, dan ETH.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News