Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tujuh bulan terakhir, obligasi korporasi mencatatkan kinerja yang cukup baik. Sejak awal tahun hingga Jumat (30/7), kinerja obligasi korporasi yang tercermin dalam IndoBex Corporate Bond tumbuh 6,18%.
Menurut Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula, dengan berlanjutnya suku bunga rendah dan yield obligasi pemerintah yang turun, investor mendiversifikasi asetnya ke obligasi korporasi untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi. “Ditambah dengan likuiditas dalam negeri yang tinggi juga mendorong permintaan pasar obligasi yang kami perkirakan akan terus berlanjut di semester kedua tahun ini,” kata Ezra kepada Kontan.co.id.
Ezra juga melihat bahwa obligasi korporasi masih menjadi aset yang menarik untuk ke depannya. Hal ini karena sentimen-sentimen suku bunga rendah dan yield obligasi pemerintah yang turun. Investor sedang mencari yield yang menarik dengan membeli obligasi korporasi yang berkualitas, ditambah dengan permintaan yang meningkat karena likuiditas yang tinggi.
Baca Juga: Kinerja reksadana saham paling buruk sejak awal tahun
Sementara itu Head of Investment Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu melihat bahwa obligasi korporasi masih menarik karena memberikan tingkat kupon yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi pemerintah. “Sebagai gambaran, spread antara obligasi pemerintah tenor 1, 3, dan 5 tahun dan obligasi korporasi rating AAA adalah 1%, 1,2%, dan 1,3%,” ujar Ika.
Dia juga melihat bahwa iklim suku bunga rendah seperti saat ini merupakan saat yang baik bagi korporasi untuk menerbitkan obligasi. Pasalnya, kupon yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya.
Baca Juga: Ini instrumen investasi yang paling moncer di tujuh bulan pertama tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News