kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.911   -2,00   -0,01%
  • IDX 6.660   25,83   0,39%
  • KOMPAS100 959   2,97   0,31%
  • LQ45 748   2,79   0,37%
  • ISSI 211   0,72   0,34%
  • IDX30 389   1,52   0,39%
  • IDXHIDIV20 468   1,61   0,35%
  • IDX80 109   0,48   0,45%
  • IDXV30 114   0,16   0,14%
  • IDXQ30 128   0,43   0,34%

Investor buru sukuk negara


Selasa, 11 Agustus 2015 / 21:08 WIB
Investor buru sukuk negara


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Para investor agresif mengincar surat berharga syariah negara (SBSN) atawa suku negara. Hal ini terlihat pada lelang sukuk negara Selasa (11/8) yang mencatat total penawaran Rp 11,82 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi ketimbang lelang sukuk negara dua pekan lalu (28/7) yang meraih penawaran sebesar Rp 6,72 triliun.

Pemerintah menyerap lelang sebesar Rp 3,59 triliun atau lebih tinggi ketimbang target indikatif sebesar Rp 2,5 triliun.

Dalam lelang kali ini, pemerintah memenangkan empat seri yang ditawarkan. Seri SPN-S 05022016 bertenor enam bulan diserap dengan nominal Rp 400 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 6,625% dan imbalan diskonto. Total penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp 3,131 triliun dengan yield tertinggi 7,25% dan yield terendah 6,5%.

Pemerintah juga memenangkan tiga seri Project Based Sukuk yaitu PBS006 yang diserap dengan nominal Rp 920 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 8,52% dan imbalan 8,25%. Total penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp 1,005 triliun dengan yield tertinggi 8,75% dan yield terendah 8,46%. Seri ini bertenor lima tahun.

Ada pula seri PBS008 yang diserap dengan nominal Rp 600 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 7,375% dan imbalan 7%. Total penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp 4,185 triliun dengan yield tertinggi 8,46% dan yield terendah 7,375%. Seri ini bertenor satu tahun.

Tak ketinggalan, seri PBS009 yang diserap dengan nominal Rp 1,67 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,12% dan imbalan 7,75%. Total penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp 3,465 triliun dengan yield tertinggi 8,53% dan yield terendah 8,03%. Seri ini bertenor tiga tahun.

Pemerintah tidak menyerap seri PBS007 yang bertenor 20 tahun. Jumlah penawaran yang masuk untuk seri tersebut mencapai Rp 40 miliar dengan yield tertinggi 9,18% dan yield terendah 8,9%.

Analis obligasi BNI Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, meskipun penawaran yield yang masuk untuk PBS007 cukup kompetitif, pemerintah enggan menyerapnya. Sebab, pemerintah memilih untuk menyerap penawaran lain yang lebih besar dengan besaran yield yang tak kalah menarik.

Menurut Made, penawaran yang oversubscribe hingga hampir lima kali lipat menandakan investor masih ada di tengah banyaknya sentimen negatif menerpa pasar.

Investor juga terbilang realistis dengan mengajukan yield yang kompetitif menyusul jumlah lelang dan pasokan sukuk negara yang kian menipis di sisa akhir tahun 2015 ini. “Makanya pemerintah memanfaatkan kesempatan dengan menyerap permintaan lebih besar dari target indikatif, hampir 1,5 kali,” tuturnya.

Dari lelang tersebut, lanjut Made, investor juga cenderung melirik sukuk bertenor pendek yang kurang likuid dan minim pergerakan ketimbang surat utang negara konvensional bertenor panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×