Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kurs rupiah kembali merosot, Rabu (5/8) lalu. Mata uang garuda ini tertekan perlambatan ekonomi dan rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS). Kemarin, kurs rupiah di pasar spot merosot 0,32% ke level Rp 13.515 dibanding penutupan hari sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia mencatat penurunan rupiah 0,16% ke posisi Rp 13.517.
Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, rupiah turun akibat pengumuman ekonomi Indonesia di kuartal dua cuma tumbuh 4,67% . "Pencapaian ini lebih rendah dibanding periode yang sama di 2014, yakni 5,12%," ujar Christian.
Ekonom BCA David Sumual menambahkan, posisi rupiah kian terdesak pernyataan Gubernur The Fed negara bagian Atlanta Dennis Lockhart, soal kesiapan The Fed mengerek suku bunga bulan depan. Penurunan harga komoditas turut menekan nilai tukar mata uang pengekspor komoditas seperti Indonesia.
David memprediksi kurs rupiah hari ini akan bergerak stagnan dengan kecenderungan melemah dalam kisaran antara Rp 13.490-Rp 13.530 per dollar AS. Christian memprediksi, rupiah akan bergerak antara Rp 13.480- Rp 13.550 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News