Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Gencarnya program Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menarik masuknya investor-investor baru di pasar bursa mendapat apresiasi yang luas.
Terbukti, program Yuk Nabung Saham, Pemecahan Rekor, dan Genta efektif menambah jumlah investor lokal baru.
Namun, bagaimana memupuk investor baru tersebut bisa bertahan di pasar modal dalam jangka waktu yang lama? Perlu adanya usaha dan upaya untuk memberikan pemahaman yang komprehensif dan mendalam.
Investor kawakan, Surachman Durachman atau yang biasa dipanggil Eyang Ratman mengatakan, investor muda harus jeli dan tidak gegabah dalam menginvestasikan dananya.
Jangan tergiur dengan harga saham yang murah, tetapi harus perhatikan aspek lain juga.
"Jangan tergiur saham murah, kalau ada saham murah harus lihat kinerja keuangannaya lima tahun terakhir, bagus apa tidak. Harga saham kan bergantung dengan kinerja perusahaan itu," ujarnya kepada KONTAN, Sabtu (19/12).
Dirinya melihat investor harus mempersiapkan diri sebelum berinvestasi di pasar modal. Artinya, BEI juga harus masuk dan membina investor barunya, khususnya ilmu teknikal dan fundamental.
"Investor baru harus mempersiapkan diri dengan baik, dengan ilmu yang ada baik sisi fundamental untuk melihat perusahaan yang ada dan ilmu teknikal yang harus dikuasai agar tahu kapan dia bisa beli dan kapan jual," lanjutnya.
Eyang Ratman bilang, BEI harus berusaha menjangkau investor-investor khususnya yang berusia muda dari kalangan siswa dan mahasiswa dengan memberikan pemahaman.
"Itu tanggung jawab BEI untuk memberikan ilmu itu. Jangan cuma promosi-promosi saja, tapi siswa-siswi itu nanti enggak tahu mereka harus ngapain," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News